Banda Aceh (ANTARA) - Dua pesawat tempur Prancis jenis Rafale yang sebelumnya mendarat di Pangkalan Udara Sultan Iskandar Muda (Lanud SIM), Blangbintang, Aceh Besar, karena kapal induk yang menjadi markas pesawat diselimuti cuaca buruk, akhirnya meninggalkan Aceh.
Komandan Lanud SIM Kolonel Pnb Hendro Arief H di Banda Aceh, Senin, mengatakan, dua pesawat tersebut terbang kembali ke kapal induk, Senin (20/5) sekitar pukul 11.03 WIB.
"Pesawat tempur tersebut sudah kembali ke basenya di kapal induk Charles De Gaule yang lego jangkar di 75 nautical mile atau Nm barat Aceh," kata Kolonel Pnb Hendro Arief H.
Sebelumnya tujuh pesawat tempur Rafale milik Angkatan Laut Prancis mendarat di Lanud SIM, Sabtu (18/5). Pendaratan dilakukan karena di sekitar kapal induk Charles De Gaule diselimuti cuaca buruk.
Menurut Kolonel Pnb Hendro Arief, dari tujuh pesawat, lima di antaranya sudah kembali ke kapal induk Sabtu dan Minggu. Sedangkan dua lainnya terpaksa tinggal di Lanud SIM karena mengalami kerusakan.
"Dua pesawat tersebut rusak di bagian hidrolik dan sistem oli mesin. Angkatan Laut Prancis mengirim teknisi menggunakan helikopter ke Lanud SIM," sebut Kolonel Pnb Hendro Arief.
Setelah perbaikan sekitar satu jam lebih, dua pesawat tempur Rafale tersebut dinyatakan layak terbang. Akhirnya, dua pesawat tempur dan satu helikopter milik Angkatan Laut Prancis meninggalkan Lanud SIM.
"Secara administrasi telah dicek kelengkapannya, baik TNI AU maupun imigrasi, semuanya tidak masalah, sehingga pesawat beserta personelnya diperbolehkan kembali ke base di kapal induknya," sebut Kolonel Pnb Hendro Arief.
Baca juga: Tujuh pesawat tempur AL Prancis terpaksa mendarat di Lanud SIM
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019