Boyolali (ANTARA) - Tim gabungan Jejaring Kemanan Pangan Daerah (JKPD) Kabupaten Boyolali melakukan sidak makanan dan minuman guna memastikan keamanan pangan dalam rangka penghadapi Lebaran 2019 di Pasar Tradisional Mangu Kecamatan Ngemplak, Senin.
Tim JKPD Boyolali yang terdiri dari petugas Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, TNI, Polri serta Satpol PP setempat, melakukan sidak tujuan ke pasar-pasar tradisional, toko modern, dan swalayan dengan tujuan agar masyarakat terlindungi dari bahaya pangan kadaluwarsa.
Tim yang terdiri 11 orang dipimpin oleh Kepala Bidang Kosumsi dan Kemanan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Boyolali Hendrato Hudi, yang berawal melakukan sidak di Pasar Tradisional Mangu di Kecamatan Ngemplak.
Petugas melakukan dialog dengan sejumlah pedagang makanan, sekaligus melakukan pemeriksaan satu per satu barang dagangan pangan yang dijual di pasar itu. Petugas mengamati sejumlah daging sapi dan ayam yang dijual di pasar itu, dan setelah dilakukan pemeriksaan ternyata semuanya layak konsumsi.
Tim gabungan kemudian sidak ke toko-toko tradisional di Pasar Mangu Ngemplak yang menjual makanan dan minuman. Namun, petugas gabungan tidak menemukan makanan dan minuman yang tidak layak konsumsi.
Tim gabungan kemudian bergeser menuju toko modern atau swalayan yang tidak jauh dari Pasar Mangu. Tim melakukan sidak sekitar satu jam di pasar modern, tetapi juga tidak menemukan dan semua barang yang didasarkan layak konsumsi.
Menurut Kabid Kosumsi dan Kemanan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Boyolali Hendrato Hudi JKPD Boyolali dibentuk dua tim yang keduanya bertugas untuk memantau keamanan pangan di wilayah Boyolali baik yang ada di Pasar tradisional maupun modern dalam rangka menghadapi Hari Raya Idul Fitri.
Menurut Hendrato masyarakat biasanya menghadapi hari raya ini, permintaan pangan untuk konsumsi terus meningkat, sehingga pemerintah daerah menugaskan tim gabungan untuk melakukan pemantauan pangan agar masyarakat terlindungi dari bahaya pangan layak konsumsi.
"Kami sasarannya yang dituju pasar-pasar tradisional, toko-toko tradisional, dan toko modern di Boyolali," katanya.
Pihaknya menggelar razia pangan dan minuman hari pertama ini, belum menemukan adanya pangan yang kadaluwarsa atau tidak layak konsumsi. Kami sempat melihat daging sapi dan ayam di Pasar Mangu Ngemplak Boyolali, tetapi setelah dites semuanya layak konsumsi," katanya.
Selain itu, barang-barang strategis seperti bahan kebutuhan pokok yang harganya sebelumnya sedikit naik kini sudah kembali normal. Contohnya seperti bawang putih kini hanya dijual Rp30.000/kg. Padahal, harga bawang sebelumnya mencapai Rp70.000/kg, bawang merah hanya Rp25.000/kg, daging sapi Rp110 ribu/kg, dan ayam Rp32 ribu/kg.
"Kami melakukan sidah makanan dan minuman hingga lima hari ke depan untuk memantau di pasar pasar tradisional. Kami selain Pasar Mangu juga di Pasar Karanggede, Simo, Cepogo, dan Boyolali Kota," katanya.
Hal tersebut kata dia, untuk memastikan aneka kue, minuman kemasan, sirup, dan bahan pangan lainnya yang dijual di Boyolali masih aman atau tidak kadaluwarsa. Banyak prodak makanan kecuali aneka roti basah tanggal kadaluwarsanya berlaku hingga tahun depan.
Warni (35) salah satu pedagang di Pasar Mangu Boyolali mengatakan pedagang tidak keberatan kegiatan sidak yang dilakukan petugas. Baginya cek makanan ini merupakan upaya juga untuk melindungi pedagang.
Menurut Warni untuk menjaga kepercayaan pelanggan. Kalau sudah dicek petugas otomatis pembeli yakin dengan produk-produk yang dijual di tokonya.
Baca juga: Petani jamur Boyolali kewalahan penuhi permintaan menjelang Lebaran
Baca juga: Tim gabungan Boyolali cek kelaikan bus angkutan Lebaran
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019