Seperti dilansir laman the Verge, Minggu (19/5), langkah ketiganya mengikuti Google yang secara tiba-tiba mencabut lisensi Android Huawei dan menghentikan akses ke Google Play Services dan Play Store, menyingkirkan Huawei dari pasar smartphone Android.
Google juga memaksa perusahaan asal China itu mengembangkan versinya Androidnya sendiri.
Menurut Bloomberg, para karyawan yang bekerja di seluruh perusahaan pembuat chip di Amerika Serikat sudah tahu perusahaan mereka akan membekukan penawaran pasokan pada Huawei sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Selama ini, Intel memasok chip server dan prosesor untuk jajaran laptop Huawei, sementara Qualcomm menyediakan modem dan prosesor lainnya.
Laporan Bloomberg lainnya menunjukkan Huawei sudah siap terhadap kemungkinan ini. Mereka menimbun chip dari pemasok Amerika Serikat demi bertahan setidaknya hingga tiga bulan.
Huawei juga telah mengembangkan alternatif in-house untuk Android dan Windows.
Sementara itu, Microsoft belum memutuskan apakah akan terus menyediakan sistem operasi Windows untuk laptop Huawei atau tidak. Walau kemungkinannya mereka juga akan menghormati perintah pemerintah Amerika Serikat.
Upaya pemerintah Amerika Serikat mengesampingkan Huawei telah berlangsung lama, seiring hubungan perdagangan antara pemerintahan Trump dan China yang semakin tidak bersahabat.
Sebelumnya, Pemerintahan Trump pada Kamis (16/5) memasukkan Huawei Technologies Co Ltd ke daftar hitam perdagangan, yang akan mempersulit perusahaan itu untuk melakukan bisnis dengan mitra di Amerika Serikat.
Departemen Perdagangan Amerika Serikat sedang mempertimbangkan mengurangi pembatasan pada Huawei guna mencegah gangguan operasi dan peralatan jaringan yang ada.
Baca juga: Google tangguhkan bisnis dengan Huawei setelah "blacklist" Trump
Baca juga: Huawei: Sikap AS rusak tatanan sistem pasokan global
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019