Tel Aviv (ANTARA News) - Kelompok Islam garis Keras Hamas pada Sabtu menolak spekulasi tentang gencatan senjata tanpa syarat dengan Israel, dan mengatakan perjanjian seperti itu tidak akan mungkin selama tentara Israel terus menyerang rakyat Palestina. Juru bicara Hamas, Ismail Radwan, mengemukakan kepada surat kabar Jerusalem Post bahwa kelompok itu tidak optimistis tentang kemungkinan gencatan senjata. Sejumlah surat kabar di Arab melaporkan akhir pekan bahwa Hamas dan organisasi-organisasi pejuang Palestina lainnya menginginkan satu gencatan senjata tanpa syarat. Kelompok Jihad Islam juga membantah laporan itu Sabtu. Akan tetapi, sumber-sumber lain di Jalur Gaza mengemukakan kepada Jerusalem Post bahwa beberapa pejabat Hamas mengusulkan gencatan senjata. Para pejabat Israel termasuk Presiden Shimon Peres dan menteri kabinet Benjamin Ben Eliezer mengatakan serangan roket setiap hari oleh para pejuang di Gaza ke kota-kota Israel harus dihentikan sebelum perundingan-perundingan dengan Hamas kemungkinan bisa diselenggarakan. Lebih dari 2.000 roket Qassam ditembakkan ke kota-kota perbatasan Israel sejak awal tahun, kata pihak militer. Seorang jurubicara militer, Sabtu mengatakan 20 pejuang tewas di Gaza pekan ini ketika membalas serangan-serangan itu, demikian laporan AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007