Bekasi (ANTARA News) - Delapan wartawan dari berbagai media cetak lokal merasa tersinggung dan berniat mengadu ke dewan pers, karena diusir oleh salah seorang calon Wakil walikota Bekasi berinisial RE usungan koalisi gotong royong. Eko Purnomo, wartawan Radio Elshinta di Bekasi, Jabar, Minggu petang, mengatakan, kesal ketika akan meliput acara diskusi antara calon Wakil walikota Bekasi dengan guru honor diusir dari gedung Islamic Centre, Bekasi. "Kami akan melayangkan surat protes melalui dewan pers soal pengusiran terhadap wartawan oleh figur calon wakil kepala daerah kota Bekasi itu," ujar Eko Purnomo. Sebenarnya, insiden itu tidak perlu terjadi apalagi diskusi soal status guru sukarelawan Kota Bekasi tidak lagi menjadi rahasia umum yang selama ini digembar-gemborkan pejabat pemda setempat akan memperhatikan nasib mereka. Sikap tidak terpuji oleh calon wakil kepala daerah Kota Bekasi itu, menunjukkan perilaku arogan dan tidak menghargai tugas pencari berita, kata dia. Wartawan dalam melakukan peliputan berita dilindungi oleh undang-undang pers nomor 40/1999. Tindakan calon wakil kepala daerah Kota Bekasi itu sempat menjadi tontonan puluhan guru sukwan, bahkan mendapat protes dari wartawan yang akan meliput acara tersebut, tetapi tidak mendapat tanggapan. Berkaitan dengan insiden pengusiran itu, para wartawan yang merasa dirugikan juga mengancam akan melapor ke polisi dan mendesak calon wakil walikota Bekasi tersebut meminta maaf di media massa. "Kalau permintaan kami tidak digubris dan tidak dilakukan, maka wartawan yang diusir juga akan melapor ke polisi untuk ditindaklanjuti," ujar Eko Purnomo. Menanggapi tudingan miring sejumlah wartawan itu, calon wakil walikota Bekasi RE mengatakan, tidak mengusir tetapi akan menggelar konferensi pers seusai acara diskusi soal status guru sukarelawan. "Saya tidak mengusir wartawan, tapi mempersilahkan mengikuti konferensi pers usai acara ini. Jadi tidak benar tudingan pengusiran wartawan," ujarnya. Tetapi, ketika acara tersebut selesai, ia berniat menggelar konferensi pers di aula Islamic Centre untuk membeberkan hasil dskusi dengan guru sukarelawan ternyata para wartawan sudah pulang.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007