Muara Teweh (ANTARA News) - Perusahaan tambang batubara PT Global Asia Prima Coalindo Mining (Gapco Mining) di Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah, akan memberikan imbalan berupa uang kepada warga masyarakat yang mengetahui siapa pelaku pembunuhan tewasnya salah seorang manajer perusahaan tersebut. Korban bernama Diro Kushartato (41) menjabat Manajer Operasional PT Gapco ditusuk bagian dadanya oleh dua orang pelaku tidak dikenal di Jalan Sengaji Hulu Muara Teweh, Minggu (16/12), pukul 20.30 WIB hingga meninggal dunia saat dilarikan ke rumah sakit umum daerah setempat. "Bagi warga yang melihat dan mengenal pelaku akan kami berikan imbalan berupa uang," kata Asisten Manajer Operasional PT Gapco, Lelo Bayono SH di Muara Teweh, Minggu. Hadiah berupa uang itu akan diberikan bagi siapa saja yang melihat pelaku dengan memberikan informasi baik kepada pihak perusahaan maupun polisi akan diberi Rp1 juta. Sedangkan, yang mengenal pelaku hingga siap menjadi saksi di pengadilan akan mendapat uang sebesar Rp25 juta. Menurut Lelo, pihak manajemen perusahaan tetap mengharapkan kepada pihak kepolisian untuk menangkap pelaku kasus pembunuhan dengan korban salah seorang manajernya asal Pandanwangi Kecamatan Blimbing Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang dikenal selama ini tidak punya musuh atau masalah dengan orang lain. "Kalau kasus ini tidak bisa terungkap, maka dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap investor lain yang menanamkan investasinya di daerah ini," tegasnya. Pada saat kejadian korban bersama rekannya sekaligus sopir bernama Jhon Siwi menuju mobil setelah selesai makan di kawasan pertokoan terbesar di Muara Teweh, saat itu korban diserang oleh dua orang dari arah belakang. Namun, rekan korban itu hanya bisa mengingat identitas salah seorang pelaku yang menggunakan baju merah dan bertubuh kurus tinggi. Sejak terjadi pembunuhan tersebut hingga sekarang, masih belum diketahui siapa pelaku penusukan korban, bahkan para warga yang melihat peristiwa yang berada di lokasi keramaian itu tidak berani memberikan informasi atau menjadi saksi. Tindak kriminal dengan tewasnya salah seorang manajer perusahaan tambang batubara pemegang ijin kuasa pertambangan (KP) di wilayah Kecamatan Teweh Tengah ini, diduga dengan motif kematian korban berkaitan dengan aktifitas perusahaan selama ini. Sementara itu, Kapolres Barut, AKBP Prihanto Rudiono, mengatakan bahwa kasus ini masih dalam penyelidikan dan sejumlah saksi sudah dimintai keterangan, namun motif pembunuhan tersebut masih belum diketahui. "Kami masih menyelidiki kasus tewasnya korban ini dan diharapkan peran masyarakat guna pelakukanya cepat terungkap," ujarnya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007