Kupang (ANTARA) - Sebanyak 1.489 personel gabungan disiapkan untuk mengamankan kedatangan Presiden Joko Widodo ke Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur pada Senin (20/5) besok.

Komandan Korem 161/Wirasakti Brigjen Syaiful Rahman kepada wartawan di lapangan umum Simpang Lima Atambua, Minggu, mengatakan bahwa personel gabungan tersebut terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP serta sejumlah personel lainnya di kabupaten itu.

“Untuk pengamanan kedatangan Presiden Jokowi, kami siapkan 1.489 personel yang merupakan gabungan dari semua personel di sini,” katanya, usai memimpin apel gelar pasukan pengamanan kedatangan Presiden RI dengan rombongan ke Atambua.

Ia menambahkan, sejumlah pasukan sudah siap mengamankan kedatangan Presiden Jokowi, karena memang sebelumnya sekitar pekan lalu, istri Wapres Jusuf Kalla, Mufidah Kalla sempat mengunjungi Atambua sehingga mental pasukan sudah siap.

Selain itu, kondisi wilayah perbatasan, kata dia, kondusif sehingga ia memastikan bahwa saat kedatangan Presiden nanti kondisi keamanan tetap terjaga.

"Kami sudah antisipasi dari jauh-jauh hari, sehingga sampai saat ini kondisi keamanan tetap terjaga," ujar dia lagi.

Dia juga menambahkan terkait jumlah pasukan akan bertambah di lapangan jika memang saat kunjungan ada hal-hal yang tak diinginkan terjadi.Ia

Ia juga sudah berpesan kepada seluruh personel yang bertugas untuk bertugas sesuai dengan plot yang sudah ditentukan.

"Tugas ini adalah tugas mulia, sehingga saya harapkan agar pasukan yang bertugas bisa menjalankan tugasnya dengan baik," katanya lagi.

Presiden Jokowi dijadwalkan akan melakukan kunjungan kerja ke Atambua, ibu kota Kabupaten Belu untuk meresmikan Bendungan Rotiklot yang sudah selesai dibangun dan sudah digunakan.

Pembangunan bendungan itu menggunakan anggaran pendapatan belanja negara (APBN) dan sudah selesai pembangunan pada tahun 2018 lalu.

Bendungan ini merupakan bendungan kedua yang sudah diresmikan, setelah sebelumnya pada Januari 2018 lalu meresmikan Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang.

Dengan dua bendungan yang sudah diresmikan itu, maka tersisa lima bendungan lagi yang belum selesai dibangun di NTT.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019