Banda Aceh (ANTARA News) - Ribuan warga sempat panik, setelah gempa bumi berkekuatan 5,8 pada Skala Richter (SR) menguncang Kabupaten Simeulue, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Sabtu malam. Petugas Operasional Stasiun Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Mata Ie, Aceh Besar, Tomy, menyebutkan bahwa warga kepulauan Simeulue cukup merasakan guncangan gempa sekitar pukul 19.26 WIB, Sabtu (22/12) malam, namun belum diperoleh laporan tentang dampak dari gejala alam itu. "Masyarakat berhamburan keluar rumah karena khawatir terjadi berbagai kemungkinan akibat dari gempa tersebut," ujar dia. Ia menjelaskan, posisi gempa bumi itu berada pada koordinat 2,16 Lintang Utara (LU) - 9,66 Bujur Timur (BT) atau arah tenggara kota Sinabang, ibukota Kabupaten Simeulue, dengan kedalaman 10 kilometer bawah laut pulau tersebut. Gempa tersebut juga dirasakan sebagian masyarakat di Kabupaten Aceh Barat atau berjarak sekitar 100 mil laut dari Pulau Simeulue. Masyarakat Simeulue merasakan lamanya guncangan gempa sekitar 10 hingga 15 detik. Sementara guncangan gempa yang terekam pada alat pencatat gempa (seismograf) BMG selama lima menit, jelas Tomy. "Guncangan gempa yang dirasakan masyarakat Simeulue berkisr antara tiga sampai empat Modified Marcally Intensity (MMI)," ujarnya. Ia menjelaskan, Pulau Simeulue dan sebagian wilayah pesisir barat-selatan NAD pernah diguncang gempa berkekuatan 6,8 SR pada 28 Maret 2005, pasca gempa utama yang disertai tsunami 26 Desember 2004. Gempa yang disertai tsunami melanda sebagian besar pesisir pantai NAD pada 26 Desember 2004 itu menyebabkan lebih 250 ribu orang meninggal dunia dan hilang. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007