Indra menilai, potensi terjadinya konflik dari kegiatan SOTR atau kegiatan berkumpul lainnya di jalan sangat besar terutama jika kegiatan itu dilakukan malam hari.
"Dengan adanya korban kemarin, kami secara tegas mengimbau kepada semua masyarakat agar tidak melakukan kegiatan SOTR, mengingat potensi konflik saat berkumpul di pinggir jalan itu akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan," kata Indra dalam rekaman suara yang diterima di Jakarta, Minggu.
Ia melanjutkan, akan lebih baik bagi masyarakat untuk bersantap sahur di rumah masing-masing.
Kalaupun memang ingin melakukan sahur bersama, tambah Indra, bisa dilakukan di tempat-tempat yang lebih baik semisal masjid, aula kelurahan atau tempat lainnya.
"Jadi tidak di pinggir jalan. Kalaupun misal komunitas ingin berbakti sosial dengan sahur bersama misalnya, silahkan laporkan pada kami. Kami pasti akan mengkoordinasikan dan mengamankan," ucap Indra.
Sebelumnya, remaja berusia 16 tahun bernama Danu Satria tewas di sela dia melakukan kegiatan Sahur On The Road.
Kejadian itu terjadi saat Danu yang berboncengan dengan adiknya, berpapasan dengan sekelompok geng motor di Jalan Dr Satrio.
Diinformasikan, sempat terjadi adu argumen antara Danu dan geng motor, Danu yang menjelaskan bahwa dia tidak bermaksud mencari onar, tewas dengan luka tusuk di bagian punggung hingga menembus ke paru-paru.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019