"Selama bulan Ramadhan, saya berhasil menjual 100 sampai 130 bungkus atau porsi bubur es kacang hijau selama bulan Ramadhan dengan waktu penjualan hanya mencapai maksimal dua jam," kata Mas Yoni di Sungailiat, Minggu.
Dia mengatakan, jumlah penjualan bubur es kacang hijau itu meningkat lebih banyak dibandingkan hari biasa yang hanya mampu menjual maksimal 95 bungkus selama kurang lebih lima jam penjualan.
"Perbungkus atau perporsi kami jual seharga Rp10.000 dengan komposisi, kacang ijo, kacang merah, ketan hitam, susu kental manis, ditaburi susu bubuk dan parutan es," jelasnya.
Dia menjelaskan, semua bahan sebelum dimasak selama dua jam, dilakukan perendaman baik kacang hijau, kacang merah dan beras merah selama 12 jam atau satu malam.
"Bubur es kacang hijau dengan berbagai varian jenis bahan itu, merupakan resep karya saya sendiri dimana sampai sekarang belum ada yang menyampai kuliner itu kecuali hanya bubur kacang hijau seperti biasanya," katanya.
Menurutnya, usaha kuliner bubur es kacang hijau dirintis sejak tahun 2011 sampai dengan sekarang dimana pusat penjualannya di kawasan Lingkungan Grasi, Jalan Sudirman Sungailiat.
"Untuk mendapatkan kualitas rasa yang maksimal, saya menggunakan gula asli sehingga tidak mengecewakan bagi konsumen termasuk penggunaan santan kelapa yang tidak terlalu tua," katanya.
Dikatakan, penggunaan es maupun santan disesuaikan dengan keinginan konsumen karena ada sebagian konsumen yang tidak suka dengan es maupun santan.
"Untuk hari biasa, umumnya konsumen selain masyarakat umum juga berasal dari pegawai kantor dan anak-anak sekolah," katanya.
Selama bulan Ramadhan dengan waktu penjualan terbatas, jumlah porsi yang dijual maksimal hanya 130 bungkus meskipun banyak konsumen yang tidak mendapatkan.*
Baca juga: ACT sajikan ribuan hidangan hotel berbintang untuk bukber duafa
Baca juga: Inspirasi hidangan sup lentil untuk sahur pertama
Pewarta: Kasmono
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019