Seorang warga yang tinggal di sekitar jalan tersebut, Joni Tarigan, di Deli Serdang, Minggu, mengatakan, masyarakat khawatir melihat kondisi tersebut dan berupaya berswadaya menambal lubang jalan menggunakan kerikil dan pasir.
"Untuk membantu para pengendara yang harus melalui jalan tersebut, kami bantu aspal dari luar, pasir, batu, kerikil. Kondisi jalannya rusak, kalau tidak diperbaiki, pengendara yang melintas bisa jatuh. Ini sudah sebulan begini, jadi pakai kerikil tambalnya," katanya.
Sejumlah ruas jalan arteri seperti di jalan Jamin Ginting kilometer 10 yang sudah termasuk wilayah Kabupaten Deliserdang memang terlihat berlubang-lubang dan menghambat arus lalu lintas.
Di pinggir jalan terlihat dua unit alat berat yang biasa digunakan untuk mengaspal jalan, namun hanya terparkir tanpa ada petugas yang mengoperasikan.
"Kalau sekarang ini yang kita khawatirkan juga longsor. Ini adalah arus lalu lintas utama menuju Berastagi. Arus mudik pada H -3 itu biasanya sudah mulai padat," kata petugas Dishub Deliserdang Ismail Tanjung mengakui.
Sekitar 10 kilometer dari lokasi, kondisi serupa juga terlihat di sebuah tikungan jalan yang masuk di wilayah Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deliserdang.
Jalur melalui Kabupaten Deliserdang dan Berastagi, Kabupaten Karo dari Kota Medan, merupakan jalur utama yang kerap dipakai oleh pemudik menuju Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara sepanjang 207 kilometer yang melewati daerah perkotaan, pedesaan dan perbukitan.
Baca juga: Waspadai lima titik rawan di Jalinsum saat mudik
Baca juga: Jalur mudik di Jalinsum OKU mulai diperbaiki
Pewarta: Juraidi dan Donny
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019