Brisbane (ANTARA News) - Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra, Australia, DR R. Agus Sartono MBA, menyatakan bahwa pihaknya mendorong Pemerintah Australia untuk dapat menyediakan beasiswa bagi sebanyak mungkin mahasiswanya, agar bisa ke Indonesia. "Program utama saya pada tahun 2008 adalah berupaya meyakinkan Pemerintah Australia akan pentingnya menyediakan beasiswa bagi para mahasiswanya, supaya bisa mengambil studi di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Ini penting bagi hubungan kedua negara dalam jangka panjang," kata Agus Sartono, di Brisbane, Sabtu. Di sela rapat koordinasi KBRI Canberra di Brisbane, Agus menyebutkan, dibanding jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di Australia yang mencapai lebih dari 16.000 orang, maka jumlah mahasiswa Australia yang studi di Indonesia justru sedikit. Padahal, mereka akan menjadi duta bagi Australia dan Indonesia, setelah menyelesaikan studinya. "Orang-orang Australia yang memahami baik Indonesia masih kurang. Karenanya, alangkah baiknya kalau Pemerintah Australia tidak hanya menyediakan beasiswa bagi para mahasiswa asing, termasuk Indonesia, tetapi juga memberikan beasiswa kepada para mahasiswa Australia sendiri untuk bisa belajar ke Indonesia," katanya. Beberapa bidang keilmuan yang dapat diambil para mahasiswa Australia di sejumlah perguruan tinggi unggulan Indonesia, antara lain sains kedokteran, teknik, bisnis, dan ilmu-ilmu sosial. Menurut Agus, terdapat tiga manfaat dari ketersediaan program beasiswa Pemerintah Australia bagi para mahasiswanya untuk belajar di Indonesia, diantaranya terbentuknya generasi baru Indonesianis di Australia. "Di tangan mereka, pemerintah kedua negara mengharapkan kontribusi bagi perkembangan hubungan kedua bangsa," ujar dia lagi. Manfaat lain, lanjut Agus, kehadiran para mahasiswa Australia di berbagai universitas di Indonesia, dapat menjadi sumber daya riset akademis bagi Indonesia, serta program gelar akademis ganda (dual degree) dan pertukaran mahasiswa antarlembaga pendidikan tinggi Indonesia-Australia akan semakin semarak dengan kehadiran mereka. Para mahasiswa Indonesia yang belajar di universitas di Australia maupun para mahasiswa Australia yang mengambil studi di perguruan tinggi di Indonesia, akan menjadi bagian dari lapisan calon pemimpin masa depan bangsa dan negara masing-masing. Agus Sartono mengatakan pula, kehadiran mereka itu juga akan dapat mengoptimalkan promosi budaya kedua bangsa. Selain meyakinkan Pemerintah Australia tentang pentingnya program beasiswa bagi para mahasiswa Australia untuk belajar di Indonesia, sepanjang 2008, pihaknya telah merancang program untuk menyelenggarakan lomba pidato bahasa Indonesia bagi para pelajar Australia. "Lomba pidato ini akan diikuti para siswa kelas sembilan, sepuluh, dan sebelas untuk menggalakkan pengajaran bahasa Indonesia di setiap negara bagian di Australia. Putaran final lomba pidato ini akan diselenggarakan di Canberra menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI tahun 2008," kata Agus. Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Canberra juga mendukung penyelenggaraan Olimpiade Olahraga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) yang akan dipusatkan di Brisbane, seminggu sebelum Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI tahun 2008. Program kerja lain adalah menjembatani pertemuan antara Forum Rektor di Indonesia dengan "Vice Chancellor Committee" (Forum Rektor Australia), dan ceramah Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu, TM Hamzah Thayeb, di sejumlah universitas di Indonesia tentang dinamika hubungan Indonesia-Australia. "Program kerja tahun 2008 di bidang budaya adalah bekerja sama dengan semua kantor perwakilan RI di Australia untuk ikut mendukung sukses Tahun Kunjungan Wisata (Visit Indonesia Year) 2008," kata dia lagi. Oleh karena itu, Agus mengharapkan, agar Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dapat menyediakan media promosi seperti CD tentang objek wisata di Indonesia untuk dapat dikirimkan ke semua kantor perwakilan RI di Australia. Sementara itu, Minister Counsellor Bidang Penerangan KBRI Canberra, Raudin, mengatakan bahwa rapat koordinasi KBRI Canberra yang berlangsung dari Jumat hingga Minggu di Brisbane merupakan pertemuan internal yang diikuti sejumlah pejabat dari semua kantor perwakilan RI di Australia. "Rapat ini dimaksudkan untuk konsolidasi," katanya. Di seluruh Australia, Indonesia memiliki kantor perwakilan berupa KBRI di Canberra, Konsulat Jenderal RI di Sydney, dan Melbourne, serta Konsulat RI di Darwin, dan Perth. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007