Padang (ANTARA News) - Pemerhati masalah perempuan, Prof Rahmiana Zein dari Universitas Andalas memprediksi di tengah kemajuan teknologi dan informasi yang makin pesat ditambah kondisi ekonomi yang semakin sulit, menjadi tantangan berat bagi kaum perempuan dalam merawat dan mendidik anak mereka pada 2008. "Tantangan itu makin berat jika ibu benar-benar tidak memiliki kemampuan mengayomi anaknya, terkait pengaruh lingkungan yang begitu kuat seperti anak yang terlibat perilaku yang menyimpang," katanya di Padang, Sabtu, sehubungan dengan Hari Ibu 22 Desember. Ia mengatakan, pada satu sisi banyak kaum ibu yang mencapai kemajuan, tetapi pada sisi lain banyak yang masih terbelenggu dalam berbagai persoalan. "Kemiskinan, rendahnya pelayanan kesehatan dan pendidikan, masih identik dengan kaum perempuan," katanya. Menurut dia, Hari Ibu adalah hari kebangkitan perempuan Indonesia, dan merupakan kesatuan perjuangan kaum perempuan yang tidak terpisahkan dari kebangkitan serta pendidikan. "Makna peringatan Hari Ibu ke-79 tahun ini memberikan kesempatan untuk mengoreksi kekurangan dan kelemahan yang dihadapi kaum perempuan Indonesia dalam memperjuangkan peran serta kedudukannya dalam kancah kehidupan berbangsa dan bernegara," katanya. Ibu, kata dia, memiliki peranan strategis dan menentukan dalam menata kehidupan keluarganya, sekaligus menentukan masa depan bangsa. Ke depan ibu harus lebih waspada dalam mengayomi dan mendidik anak-anaknya, terutama bagi ibu yang memiliki atau menjalani karir sebagai pencari nafkah. "Bagaimanapun sibuknya seorang ibu, dia harus tetap mengutamakan anaknya, sebab ibu memegang peran utama dalam mengelola rumah tangganya terutama mengasuh dan memelihara anak-anaknya," katanya. Anak merupakan investasi keluarga, baik buruknya seorang anak tergantung pada bimbingan ibu. Sehingga, apapun bentuk tantangannya, tergantung pada diri ibu bagaimana cara menghadapinya dengan baik.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007