Ambon (ANTARA News) - Kepolisian Resort (Polres) Maluku Tengah dalam periode perayaan Idul Adha 1428 Hijriah maupun Natal 2007 dan Tahun Baru 2008 mengintensifkan razia, baik terhadap peredaran minuman keras maupun petasan, agar stabilitas keamanan tetap terkendali.
Kapolres Maluku Tengah, AKBP Yacob Prayogo, pada Sabtu mengemukakan, wilayah kerjanya memiliki banyak pintu masuk bagi peredaran minuman keras maupun petasan, sehingga razia perlu diintensifkan, sehingga perayaan hari-hari besar keagamaan ini berlangsung aman dan damai.
Razia selama beberapa hari terakhir ini berhasil menyita empat drum minuman keras tradisional jenis sopi (hasil penyulingan sedapan enau), 1.200 botor bir tanpa izin, delapan dus petasan jenis rica-rica dan tujuh dus petasan roket yang kini diamankan di Mapolres Maluku Tengah sebagai barang bukti.
Yacob memastikan, kondisi keamanan di Maluku Tengah saat ini terkendali berkat peran serta masyarakat, sehingga polisi yang dikerahkan dalam "Operasi Lilin 2007" sebanyak 300 personel lebih banyak hanya memantau perkembangan.
"Kami memotivasi masyarakat bahwa stabilitas keamanan ini nilainya "mahal" bagi realisasi program pemerintahan, pembangunan dan pelayanan sosial, terutama untuk kepentingan investasi," ujarnya.
Khusus untuk pengamanan perayaan Natal, Yacob menjelaskan, polisi memantau di masing-masing gereja maupun kawasan-kawasan strategis yang padat aktivitas lalu-lintas.
"Jadi, pengamanannya sama saja dengan menjelang dan puncak perayaan Idul Adha 1428 Hijriah," ujarnya.
Ia juga mengemukakan, telah mengimbau masyarakat di Maluku Tengah, agar tidak mengkonsumsi minuman keras yang berlebihan, karena dikhawatirkan bila mabuk dan emosional, maka bisa berakibat ke tindakan kriminal.
"Pengalaman selama ini kasus kriminal yang menonjol hingga terjadi perkelahian antarkampung itu dipicu miras sehingga emosional tidak terkontrol. Setelah terjadi dan menjalani proses hukum barulah sadar bahwa tindakan tidak terpuji itu menyengsarakan keluarga," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007