Washington (ANTARA News) - enteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS), Condoleezza Rice, mengatakan bahwa ingin berkunjung ke Libya sebagai satu langkah penting untuk mempererat hubungan kedua negara, tapi ia tidak memberikan tanggal bagi perjalanannya. Menlu Libya Mohammed, Abdel-Rahman Shalgam, merencanakan akan menemui Rice di Washington pada 3 Januari, dan Rice mengatakan kepada wartawan bahwa dirinya menanti-nati untuk pergi ke Libya. Libya telah mendesakkan dengan keras kunjungan Rice ke Tripoli, yang akan dapat menjadi pertanda jelas dari hubungan yang lebih dekat antara kedua negara. "Saya benar-benar menanti-nanti kesempatan untuk pergi ke Libya. Saya pikir itu akan menjadi langkah penting," kata Rice. Hubungan AS-Libya telah menghangat sejak Libya melepaskan senjata penghancur massal pada 2003, tapi tertahan kembali oleh tiadanya penyelesaian akhir dalam memecahkan pemboman Pan Am 103 pada 1988 di atas Lockerbie, Skotlandia, dan juga pemboman 1986 di sebuah disko di Jerman. Sejumlah warga AS tewas dalam kedua serangan itu. Libya terlibat dalam dua insiden itu dan telah setuju untuk membayar keluarga korban 10 juta dolar AS per korban, tapi belum melakukan pembayaran terakhir. Negara itu juga belum membayar konpensasi bagi korban AS di disko La Belle di Berlin Barat. Rice mengatakan, sedang mencari "kesempatan untuk memperluas lagi hubungan kami" dan menunjuk pada hubungan yang makin dekat Tripoli dengan Barat pada umumnya, termasuk kesempatan investasi baru di Libia, sebuah negara penghasil minyak besar. "Janji kami telah meningkatkan secara signifikan hubungan AS-Libia dan untuk membuka -- membantu membuka pintu, bagi Libia untuk menerima investasi dan terlibat dengan masyarakat internasional," kata Rice menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007