Medan (ANTARA News) - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Taufiq Kiemas, menyampaikan permintaan maafnya kepada para kader dan simpatisan partai, serta seluruh rakyat Indonesia terkait kinerja partai itu selama periode 1999-2004. "Saya atas nama PDIP minta maaf dengan setulus hati atas kinerja dan kiprah partai yang sangat mengecewakan selama periode 1999-2004," katanya ketika berbicara pada Deklarasi dan Pelantikan Pengurus Daerah dan Pengurus Cabang Baitul Muslimin Indonesia Sumatera Utara (Sumut) di Medan, Sabtu. Pada kesempatan yang juga dihadiri Sekjen DPP PDIP, Pramono Anung, serta sejumlah fungsionarisnya, seperti Tjahyo Kumolo dan Trimedya Panjaitan itu, Taufiq mengakui bahwa selama periode 1999-2004 PDI-P sama sekali gagal membawa aspirasi rakyat. "Kita menang pada Pemilu 1999, tetapi tidak membawa amanat rakyat, tidak mengurus rakyat, dan bahkan banyak menipu rakyat. Jadi, wajar kalau kita kalah pada Pemilu 2004," ujarnya. Atas kegagalan itu, Taufiq Kiemas atas nama keluarga besar PDIP menyampaikan permintaan maaf setulusnya. Menurut dia, partainya telah menyadari kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat selama ini. Ia juga memastikan, PDIP telah dan akan terus berupaya untuk kembali mengemban amanat dan aspirasi rakyat. "Mulai tahun 2004 PDIP berupaya sekuat tenaga membayar utang-utang kepada rakyat. Harapan kita, rakyat kembali memberi kepercayaan dan dukungannya kepada partai ini dan kita akan membuktikan bahwa partai ini merupakan partai penyambung aspirasi dan amanat," katanya. Sementara itu, Pramono Anung menyatakan, optimistis PDIP kembali akan mendapatkan dukungan rakyat pada Pemilu 2009. Melalui berbagai perbaikan yang dilakukan, katanya, kemenangan pada Pemilu mendatang diyakini akan dapat diraih. Bahkan, menurut dia, kerja keras PDIP setelah menuai kegagalan pada Pemilu 2004 kini sudah mulai membuahkan hasil dan rakyat kembali percaya partai itu akan mampu membawa bangsa dan negara ini ke arah yang lebih baik di masa datang. "Sejumlah survei yang dilakukan berbagai lembaga bahkan menempatkan PDIP sebagai calon pemenang Pemilu 2009 dengan raihan suara mencapai 30 persen, jauh di atas perolehan suara Partai Golkar di posisi ke dua dengan perkiraan perolehan suara hanya sekitar 19 persen," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007