Bandung (ANTARA News) - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak berencana membongkar duet Agum Gumelar - Rudy Harsa Tanaya sebagai calon gubernur-calon wakil gubernur (cagub-cawagub) Jawa Barat (Jabar) yang akan diusung partai itu pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jabar 2008. "Sejauh ini DPP PDIP tetap pada SK mendukung Agum-Rudy. Tak ada rencana mengubah keputusan yang sudah ditetapkan itu," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Bidang Kesra dan Koordinator Wilayah (Korwil) Jawa, Adang Ruchiatna, di Bandung, Sabtu. Meski beberapa wacana berkembang dan menyebut-nyebut PDIP akan mengrubah duet Agum-Rudy, namun menurut Adang, pihaknya tetap perpegang kepada SK dukungan untuk kedua orang itu. Menurut Adang, dalam menentukan dukungan untuk Agum-Rudy itu diikuti oleh 29 pengurus teras DPP PDIP. Semua bersuara pada forum itu yang akhirnya menetapkan keduanya menjadi calon yang akan didukungnya itu pada 4 Desember 2007 lalu. "Kalau mau mengubah duet itu, jelas harus dilakukan melalui mekanisme rapat pleno. Tidak bisa begitu saja. Tapi, sejauh ini saya belum dengar ada rencana akan merubah formasi itu," katanya. Ketika dikonfirmasikan adanya pendekatan-pendekatan yang dilakukan oleh pihak tertentu untuk bergandengan dengan calon dari PDIP, Adang menyebutkan tidak tahu. Isu itu berkembang setelah PPP menyatakan berminat untuk menggandengkan Agum Gumelar dengan H. Nu`man Abdul Hakim (Wagub Jabar saat ini), sehingga Rudy Harsa Tanaya tidak akan ikut Pilkada Jabar sebagai cawagub. "Saya tidak tahu, saya belum dengar itu. Pokoknya, hingga hari ini Agum-Rudy tetap calon PDIP," kata Adang. Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua DPD PDIP Jabar, H. Rudy Harsa Tanaya, yang menyebutkan SK dukungan Agum-Rudy dari PDIP tidak berubah. Namun demikian, Rudy mengisyaratkan, kemungkinan perubahan formasi cagub-cawagub PDIP bisa saja terjadi, namun kebijakan untuk itu ada di DPP PDIP. "Kalau DPP PDIP berkehendak begitu, bisa saja terjadi. Itu bisa inisiatif dari partai atau dari saya pribadi," kata Rudy. Namun, menurut dia, pihaknya tetap menjunjung hasil keputusan dari DPP PDIP. "Saya ini kader partai, pencalonan sebagai cawagub ini merupakan penugasan partai. Kalau Pak Agum rukrutmen partai. Kami berdua maju karena dukungan dari partai, bukan dari pribadi," kata Rudy Harsa Tanaya. Terkait pemunduran jadwal pengembalian formulir pendaftaran, menurut Rudy Harsa Tanaya tidak berpengaruh bagi partai yang dipimpinnya. "Tak ada untung rugi dari pengunduran jadwal pengembalian formulir ini, yang jelas saat ini PDIP terus menjalin komunikasi untuk membangun koalisi," kata Rudy Harsa Tanaya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007