Manado (ANTARA News) - Kebijakan Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara (Sulut) menyalurkan minyak goreng bersubsidi guna mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok itu belum sepenuhnya menyentuh warga miskin di wilayah kerjanya.
"Masih banyak masyarakat miskin mengeluhkan penyaluran migor bersubsidi tidak tepat sasaran," kata anggota DPRD Sulut, Edwin Eman, di Manado, Sabtu.
Menurut dia, warga menemukan indikasi permainan oknum pemerintah daerah, menyalurkan migor dengan harga Rp7000 per liter, kepada masyarakat dengan kelas ekonomi menengah keatas.
Apalagi, ia menilai, menjelang perayaan Natal 25 Desember 2007 dan Tahun Baru 1 Januari 2008, tingkat kebutuhan migor bersubsidi sangat tinggi.
"Pemerintah daerah harus mengevaluasi kembali penyaluran migor bersubsidi itu, karena dampak kepada masyarakat sangat besar," ungkap Anggota Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Sulut itu.
Sementara itu, banyak warga miskin mengharapkan, program penyaluran migor bersubsidi kembali dilakukan, karena tingkat kebutuhan atas bahan pokok itu sangat tinggi.
"Kalau bisa migor bersubsidi diarahkan langsung kepada pemerintah kelurahan dan desa, supaya bisa diawasi ketat masyarakat sendiri," ujar Jopie, salah seorang warga Sario, Kota Manado itu.
Minyak goreng bersubsidi itu sudah disalurkan sejak 14 Desember 2007, langsung diarahkan kepada ratusan Rumah Tangga Miskin (RTM) di Kota Manado dan beberapa daerah lainnya.
Setiap RTM berhak memiliki voucher dengan potongan harga Rp2500 per liter, dari harga pasar, yang disalurkan bersamaan dengan Pasar Murah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan di Sulut, Gemmy Kawatu, mengatakan bahwa dengan adanya subsidi pemerintah, maka RTM hanya membayar minyak goreng Rp7.000 per liter atau lebih rendah dari harga pasaran Rp9.500 per liter.
"Sebanyak 800 liter minyak goreng merek Fortune yang dibawa distributor PT Multi Nabati Sulawesi habis diborong 400 Kepala Keluarga (KK) sangat miskin," kata Gemmy menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007