London (ANTARA News) - Tujuh orang tentara kerajaaan Inggris yang ditempatkan di Irak dan ditembak mati selama kurun waktu satu tahun kemungkinan oleh penembak dan senjata buatan Amerika Serikat yang sama, seorang ahli jantung di Inggris mengatakan Sabtu.
Ahli jantung tersebut yang bernama David Masters berbicara selang sehari setelah melakukan rekaman hasil pemeriksaannya terhadap kematian prajurit Rodney Wilson, seorang tentara Inggris yang dikatakan ditembak oleh pria tak dikenal saat ia melakukan patroli di kota yang terletak di Irak bagian selatan, Basra pada bulan Juni lalu.
Master mengatakan dari sejumlah bukti yang diperolehnya selama melakukan pemeriksaan terhadap Wilson hasilnya menunjukkan keenam prajurit Inggris lainnya yang tewas akibat senjata api tiga bulan sebelum Wilson diduga kuat dilakukan oleh pelaku penembakan yang sama dengan menggunakan senjata api laras panjang jarak jauh buatan Amerika (Serikat) yang sama pula.
Senjata yang digunakan kemungkinan adalah M16 atau M4 Carbine keduanya adalah senjata dengan daya kekuatan tinggi, senjata laras panjang dengan daya kerja yang nyaris sempurna," katanya.
Fakta bahwa peluru yang kemungkinan ditembakkan berasal dari sebuah senjata api buatan AS sementara mayoritas senjata yang digunakan oleh kelompok separatis di Irak adalah senjata buatan Rusia AK-47.
Para anggota kelompok separatis seringkali menyerang baik kontingen militer AS maupun Inggris di Irak dan satu hal yang sulit dipercaya bahwa ada satu senjata laras panjang buatan AS yang digunakan untuk menembak mati tujuh orang prajurit asing baik dari AS ataupun Inggris.
Para ahli forensik mengatakan dalam pemeriksaan tersebut bahwa senjata api tersebut tidak melukai maupun menembak mati anggota kontingen militer Inggris lainnya semenjak kematian Wilson, demikian dilaporkan oleh Masters seperti dikutip Reuters.
Sedikitnya sebanyak 174 personil militer Inggris meninggal di Irak semenjak dimulainya invasi militer AS pada Maret 2003.
Dalam periode yang sama tercatat sudah 3.896 tentara AS yang tewas dan 134 prajurit dari kontingen militer negara-negara lain yang ikut dalam operasi militer koalisi yang dipimpin oleh AS. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007