Makkah (ANTARA News) - Pasukan keamanan Arab Saudi menangkap tersangka anggota Al-Qaeda yang merencanakan serangan selama pelaksanaan Ibadah Haji, demikian laporan stasiun televisi resmi Kerajaan itu, Jumat, saat jamaah Haji melaksanakan rangkaian terakhir Ibadah Haji di Makkah. Sementara itu stasiun televisi Al-Arabiya, yang berpusat di Dubai, Uni Emirat Arab, dengan mengutip keterangan sumber keamanan yang tak disebutkan jatidirinya melaporkan para tersangka tersebut bermaksud "menimbulkan kekacauan keamanan" selama pelaksanaan Ibadah Haji. Lebih dari dua juta orang Muslim menunaikan Rukun Islam Kelima itu tahun ini. Para tersangka ditangkap di berbagai kota besar di Kerajaan tersebut beberapa hari sebelum dimulainya pelaksanaan Ibadah Haji, Senin, kata pejabat itu. Namun Al-Arabiya seperti dikutip Reuters tidak menyebutkankan berapa orang yang diciduk. Ibadah Haji, salah satu rangkaian ibadah terbesar di dunia, dalam beberapa tahun terakhir telah dinodai oleh kebakaran, ambruknya hotel, bentrokan antara polisi dan pemrotes serta desak-desakan maut akibat terlalu banyak orang. Namun saat jamaah mendekati bagian akhir dari rangkaian ibadah lima hari mereka, Jumat, di tengah pengawasan ketat polisi guna menghindari orang berdesak-desakkan, tak ada laporan mengenai peristiwa besar tahun ini. Satu sumber keamanan mengatakan serangan belum direncanakan di kota suci Makkah atau di tempat lain pelaksanaan Ibadah haji. Jamaah menunaikan Tawaf Wada` di Ka`bah, bangunan kuno dari batu yang menjadi arah kiblat saat umat Muslim melaksanakan shalat setiap hari. Kebanyakan jamaah Haji sebelumnya melaksanakan Jumrah, yang mewakili proses melempari iblis dan meninggalkan Mina menuju Makkah --yang terletak tak berjauhan. Mereka yang tak dapat pergi hingga matahari terbenam menginap pada malam ketiga di daerah tersebut. Proses itu berlalu tanpa kejadiaan berbahaya di Jamarat, tempat kecelakaan selama Ibadah Haji sebelumnya. Di tempat tersebut berdiri tiga pilar batu yang kini diubah jadi tembok pipih sehingga lebih banyak jamaah Haji dapat melaksanakan Jumrah. Sejak sebanyak 362 orang wafat pada Januari 2006 akibat berdesak-desakkan di Jamarat, kecelakaan Haji terburuk dalam 16 tahun, pemerintah Arab Saudi telah menyelesaikan lebih dari separuh proyek prasarana yang sangat besar dan bernilai lebih dari satu miliar dolar AS. Jamaah Haji sekarang dapat melontar Jumrah di tiga tingkat dan tingkat keempat masih dibangun. Arab Saudi, pengeksport minyak terbesar di dunia dan lokasi tempat suci umat Muslim, telah khawatir terhadap tindakan kelompok fanatik. Gerilyawan yang memiliki hubungan dengan Al-Qaeda melancarkan upaya untuk merusak kestabilan di Kerajaam itu, yang bersekutu dengan AS, pada 2003, dan kelompok fanatik yang menentang keluarga kerajaan di Arab Saudi sempat menduduki Masjidil Haram di Makkah pada 1979. Hari Jumat, polisi menerapkan sistem satu-arah ketat guna mencegah orang berdesak-desakkan dan mendesak jamaah agar meninggalkan tas mereka di luar. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007