Padang (ANTARA News) - Aktivitas sejumlah pasar tradisional di Kota Padang, Smatera Barat (Sumbar), kini lumpuh karena ada isu terjadinya gempa bumi berpotensi tsunami pada 23 Desember 2007. Informasi dihimpun ANTARA News, Jumat, hampir 50 persen pedagang menutup kedainya terutama menjual aneka kebutuhan pokok dan sayur-sayuran. Sejumlah los dan petak pertokoan terlihat lengang hanya ada satu dua pedagang yang melayani pembeli yang jumlahnya juga tidak seberapa. "Banyak pedagang menutup tokonya dan sebagian besar memilih mengungsi keluar kota," kata Darni (43) penjual cabe di pasar raya Padang. Darni mengaku tetap berjualan karena hanya mengandalkan uang hasil berjualan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan biaya sekolah empat anaknya, sementara suaminya menganggur. Menurut dia, sepinya aktivitas jual beli di Pasar Raya Padang, telah terlihat sejak sepekan terakhir seiring maraknya isu gempa bumi berpotensi tsunami tanggal 23 Desember 2007. Kartina Dahari, salah satu pembeli menyebutkan, dirinya baru ke pasar pada hari ini karena bahan makanannya di kulkas telah habis. "Saya ingin membeli persediaan cukup banyak untuk disimpan di kulkas," katanya dan menambahkan dirinya juga khawatir akan terbuktinya isu gempa bumi itu. Sebelumnya Gubernur Sumbar, Gamawan Fauzi, menghimbau warga untuk tetap beraktivitas seperti biasa dan tidak termakan isu gempa bumi berpotensi tsunami itu. "Hingga kini tidak ada satu teknologipun yang bisa memprediksi terjadinya gempa itu, semuanya kehendak Allah, jadi mari tingkatkan ibadah dan terus berdoa," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007