Jakarta (ANTARA News) - Bank BRI menargetkan penyaluran kredit di atas 20 persen pada 2008 karena melihat kondisi keadaan ekonomi yang masih baik. "Targetnya tetap di atas 20 persen, dengan tetap dominan (kredit) pada sektor usaha kecil menengah dan mikro (UMKM) yang menjadi motor bisnis BRI," kata Direktur BRI Sarwono Sudarto di Jakarta, Jumat. Menurut Sarwono, pihaknya tetap menjaga komposisi kredit untuk UMKM minimal 80 persen dan maksimal untuk korporasi 20 persen. Ia menambahkan, saat ini kredit untuk sektor korporasi telah mencapai 14 persen. "Jadi, kita masih punya ruang untuk menyalurkan kredit korporasi, tetapi kita tetap pada UMKM. Kredit korporasi maksimal, sedangkan kredit UMKM sebanyak-banyaknya," katanya. Sampai dengan Triwulan III 2007, total kredit BRI yang disalurkan mencapai Rp105,553 triliun atau meningkat sebesar 21,76 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp86,691 triliun. Pertumbuhan kredit BRI tetap dimotori oleh segmen UMKM yang merupakan fokus utama pengembangan bisnis BRI. Portofolio pinjaman UMKM di BRI mencapai 85,82 persen dari total portofolio kredit BRI. Rasio pinjaman terhadap tabungan (loan to deposit ratio/LDR) BRI pada Triwulan III tahun 2007 mencapai 73,88 persen. Selain itu kredit bermasalah (non performing loan/NPL) bruto BRI pada kuartal III 2007 tercatat sebesar 4,99 persen, dengan kredit bermasalah neto sebesar 1,39 persen. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007