Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Pengurus Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Ketua Umum Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), menegaskan bahwa ulama NU tidak mendukung gagasan pendirian negara Islam atau kekhalifahan. Gus Dur mengemukakan hal itu di Jakarta, Jumat, menanggapi pihak yang menyebut ulama NU mendukung kekhalifahan. "Bahkan, jelas sekali bahwa NU menyejajarkan antara Islam dan semangat kebangsaan. NU sudah lama berpendapat bahwa bukanlah kewajiban agama untuk mendirikan negara Islam," kata Gus Dur. Hal itu, lanjut cucu pendiri NU Hadratus Syekh Hasyim Asy`ari tersebut, telah diputuskan dalam Muktamar NU ke-9 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Memang, kata mantan Ketua Umum PBNU itu, NU pernah dikuasai oleh orang-orang yang menginginkan berdirinya negara Islam di tanah air. Namun, lanjut Gus Dur, perdebatan tentang hal itu ternyata dimenangkan oleh kelompok yang berpandangan tidak perlu mendirikan negara Islam di Indonesia. Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi juga telah beberapa kali menegaskan, NU tidak sepakat ide pendirian negara Islam di tanah air. Bahkan, Hasyim sengaja tidak memenuhi undangan untuk tampil berpidato pada konferensi khilafah internasional yang digelar Hizbut Tahrir Indonesia beberapa waktu lalu guna menghindari adanya persepsi bahwa NU mendukung khilafah. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007