Caracas (ANTARA) - Pembicaraan di Norwegia pekan ini antara wakil pemerintah Venezuela dan oposisi berusaha "menciptakan agenda damai" buat negara Amerika Selatan yang dilanda krisis tersebut, kata Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada Jumat (17/5).
Kementerian Luar Negeri Norwegia, yang memiliki tradisi sebagai penengah konflik, pada Jumat pagi mengatakan pembicaraan tersebut berada pada "tahap penjajakan".
Wakil dari masing-masing pihak tiba di negara Nordik itu pekan ini, kata Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi. Kondisi tersebut menunjukkan pendekatan baru guna mengakhiri berbulan-bulan ketegangan yang meningkat setelah aksi perlawanan yang gagal pada April yang dipimpin oleh tokoh oposisi Juan Guaido, yang menyeru militer agar mendepak Maduro.
Sepanjang tahun ini, puluhan orang telah tewas dalam protes oposisi terhadap pemerintah Maduro. Kemerosotan ekonomi telah membuat lebih dari tiga juta orang Venezuela bermigrasi, menyelamatkan diri dari hiper-inflasi dan kekurangan makanan serta obat.
Partai Sosialis, yang memerintah dan telah lama menyatakan terbuka bagi dialog, telah mensahkan pembicaraan itu. Tapi banyak sektor oposisi masih ragu, dan menyatakan Maduro pada masa lalu telah menggunakan dialog sebagai taktik kemacetan untuk mempertahankan cengkeramannya atas kekuasaan sementara standar hidup secara tetap merosot di negara yang kaya akan minyak tersebut.
"Norwegia mengumumkan bahwa negara itu telah mengadakan kontak awal dengan wakil pelaku politik utama Venezuela, sebagai bagian dari tahap penjajakan," kata Kementerian Luar Negeri Norwegia di dalam satu pernyataan.
Venezuela terperosok ke dalam pergolakan kekuasaan mendalam pada Januari, ketika Guaido --pemimpin Majelis Nasional, yang dikuasai oposisi-- menyerukan pelaksanaan undang-undang dasar untuk memungkinkan dia memikul jabatan presiden sementara, dengan alasan terpilihnya kembali Maduro pada 2018 tidak sah.
Amerika Serikat dan banyak negara Eropa telah mengakui Guaido sebagai pemimpin sah Venezuela, tapi Maduro mempertahankan kekuasaan atas fungsi negara dan dukungan perwira senior, serta negara seperti Rusia, Kuba dan China.
Anggota parlemen oposisi Stalin Gonzalez dan dua pensehat mewakili pihak Guaido, sementara Menteri Penerangan Jorge Rodriguez dan Gubernur Negara Bagian Miranda Hector Rodriguez pergi ke Oslo atas nama pemerintah.
Masing-masing pihak bertemu secara terpisah dengan penengah Norwegia, tapi tak ada pertemuan antara wakil oposisi dan pemerintah, kata Gonzalez kepada media lokal. Belum jelas apakah penengahan tersebut akan berlangsung terus.
Ketika berbicara dengan anggota Angkatan Bersenjata, Maduro mengatakan wakilnya "pergi ke Norwegia untuk memimpin delegasi Venezuela pada awal penjajakan bagi percakapan dan dialog dengan oposisi Venezuela untuk membuat agenda bagi negaranya".
Guaido bersikap suam-suam kuku, dan pada Kamis mencuit bahwa setiap "gagasan penengahan" mesti dimulai dengan "diakhirinya perebutan kekuasaan", dalam rujukan kepada pengunduran diri Maduro.
Guaido telah menyampaikan keterbukaan yang berkembang bagi potensi campur-tangan militer AS guna menyelesaikan krisis Venezuel, dan mengatakan wakilnya untuk Washington dijadwalkan bertemu dengan Komando Selatan militer AS pada Senin depan.
Guaido mengatakan ia akan bertemu dengan diplomati dari negara Amerika Latin dan Eropa yang tiba di Caracas pekan ini sebagai bagian dari apa yang dinamakan Kelompok Kontak Internasional mengenai Venezuela.
Sumber: Reuters
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Eliswan Azly
Copyright © ANTARA 2019