Para profesional bidang perawatan kesehatan bersatu dengan peluncuran pengelompokkan di Asia Pasifik untuk mencegah penyakit radang paru SEOUL, 15 Desember (ANTARA/PRNewswire-AsiaNet) -- Perjuangan untuk menyelamatkan anak-anak dari kematian yang disebabkan penyakit radang paru di Asia Pasifik telah dilakukan dalam keadaan mendesak, dengan sejumlah profesional perawatan kesehatan dari seluruh kawasan bersatu meluncurkan kelompok regional yang disebut Aliansi Strategis Asia untuk Pencegahan Penyakit Radang Paru, atau ASAP. Pilihan dari 'ASAP' dikarenakan rujukan jangka waktu yang disukai adalah sengaja. Seperti kepanjangan populer dari 'ASAP' berarti 'Sesegera-Mungkin' - kelompok ini ingin menarik pulang pesan tersebut bahwa perlu diambil tindakan cepat untuk mencagah Penyakit Radang Paru dan menyelamatkan nyawa. ASAP merupakan pengelompokkan pertama dan satu-satunya dari jenisnya di kawasan yang dibentuk untuk secara khusus memfokuskan sumber dayanya pada Penyakit Radang Paru di Asia Pasifik. Ia adalah satu-satunya kelompok di Asia yang menggabungkan sejumlah besar pakar dari beberapa organisasi internasional seperti Institut Vaksin Internasional (IVI) dalam upaya gabungan untuk meningkatkan kepedulian pada penyakit menular seperti Radang Paru dan pencegahannya. ASAP adalah hasil penggabungan dari Pneumococcal Awareness Council of Experts (PACE) global dengan Asian Society of Pediatric Infectious Disease (ASPID). Ia juga bekerjasama dengan sejumlah kelompok ilmu kesehatan anak dan kesehatan masyarakat lainnya untuk meraih misinya dalam menahan dan mengontrol Penyakit Radang Paru di kawasan Asia Pasifik melalui kepedulian, pengawasan, bimbingan dan pencegahan. Peluncuran diumumkan pada Simposium Pertama tentang Vaksinasi Radang Paru di kawasan Asia Pasifik yang diadakan di Hotel Lotte, Seoul, Korea Selatan. Simposium dua hari yang dimulai pada 13 Desember 2007, yang diorganisir oleh IVI. Penyakit Radang Paru merupakan salah satu penyakit menular paling mematikan saat ini. Secara tragis, antara 700 ribu dan satu juta anak-anak di bawah usia lima tahun meninggal sebagai akibat dari Penyakit Radang Paru setiap tahun. Setiap satu jam, antara 80 dan 112 anak-anak meninggal disebabkan dari penyakit mematikan ini, atau sekitar 1,900 hingga 2,700 kematian anak-anak per hari di seluruh dunia. Di sejumlah negara berkembang di seluruh dunia, Penyakit Radang Paru dianggap sebagai penyebab utama pada kematian anak-anak. Dokter Lulu Bravo, Ketua ASAP dan Kepala Penyakit Menular pada Anak-anak di Akademi Kedokteran, Universitas Filipina Manila, Rumah Sakit Umum Filipina mengatakan: "Sebagai dokter dan orang tua, kita mengetahui dampak menghancurkan dari kematian anak pada setiap orang. Namun, Anda tidak akan mampu merasakan kepedihan dan kehilangan, sampai penyakit ini menyerang anak Anda. Kami ingin memberitahu semua orang bahwa situasi ini dapat dihindari -- Penyakit Radang Paru dapat dicegah dengan vaksinasi. Kami benar-benar merasa bahwa jika lebih banyak orang tua, dokter, pembuat kebijakan dan pemutus kebijakan mengetahui tentang penyakit ini dan pencegahannya, langkah-langkah mendesak akan diambil untuk mengurangi secara drastis hambatan penyakit. ASAP ingin menjadi suara dari anak-anak kita, berbicara dan menjaga mereka sehingga mereka dapat hidup lebih lama dan lebih sehat, Formulasi kami adalah seruan bertindak untuk meningkatkan tingkat kepedulian pada Penyakit Radang Paru, memfasilitasi pertukaran informasi dan wawasan tentang penyakit ini, mengajukan solusi dan dorongan untuk mengambil lebih banyak langkah pencegahan." Baru-baru ini, Vaksin Konjugasi Sakarid Radang Paru atau PCV-7, adalah vaksin pertama dan satu-satunya yang mencegah Penyakit Radang Paru bersifat menyerang pada bayi dan anak-anak yang lebih muda dari 24 bulan. Vaksin ini juga membantu melindungi anak-anak lebih tua hingga berusia sembilan tahun. PCV-7 digunakan untuk imunisasi aktif dan membantu melindungi terhadap penyakit yang disebabkan oleh tujuh serotipe dari genus bakteri radang paru juga dikenal sebagai radang paru. Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengidentifikasi pencantuman PCV-7 pada sejumlah program imunisasi nasional sebagai prioritas, khususnya di negara-negara di mana angka kematian anak di bawah usia lima tahun lebih besar dari pada 50/1000 kelahiran yang hidup, atau di mana lebih dari 50,000 kematian setiap tahun. Sejumlah otoritas kesehatan telah menandai pentingnya melindungi bayi dan anak kecil dari Radang Paru. PCV-7 tersedia di 76 negara (per-Januari 2007) dan merupakan bagian dari jadwal imunisasi masa kanak-kanak national yang rutin di 17 negara di seluruh dunia. Baru-baru ini di Asia Pasifik, hanya Australia dan Selandia baru yang telah memasukkan PCV-7 sebagai bagian dari program imunisasi nasional mereka. Di kawasan ini, Korea Selatan memiliki angka tertinggi dari penetrasi kelompok kelahiran dengan 78 persen anak yang baru lahir divaksinasi melalui pasar swasta. Hong Kong memiliki angka tertinggi berikutnya dengan 41 persen, diikuti oleh Singapura di angka 36 persen dan Taiwan di angka 24 persen dari penetrasi kelompok. Di tempat lain di Asia Pasifik, terdapat perbedaan mutlak pada jumlah bayi dan anak kecil yang divaksin bahkan di sejumlah negara di mana PCV-7 harus menaksir apakah ia akan membantu untuk berpindah ke vaksin-vaksin ini. ASAP telah mengidentifikasi sejumlah strategi yang bertujuan untuk melaksanakan pada beberapa tahun mendatang untuk meraih tujuannya. Salah satunya adalah pemeriksaan sistematis pada informasi luas di kawasan tentang beragam aspek dari penyakit. ASAP tidak hanya membagi pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dalam pencegahan dan pengelolaan Radang Paru namun juga secara aktif melibatkan para pembuat keputusan dalam prosesnya. Untuk meningkatkan cakupan khalayak yang ditargetkan dan mempercepat penyebaran informasi tentang Radang Paru, ASAP akan berupaya bekerjasama dengan media dalam sejumlah kampanye yang berbau pendidikan dan beberapa inisiatif promosi lainnya. Para anggota ASAP juga akan bekerja sebagai panel regional dari sejumlah pakar untuk mengembangkan materi pendidikan untuk para profesional perawat kesehatan, mencakup mengorganisir konten ilmiah untuk konferensi penyakit radang paru regional. Kelompok ini belakangan memiliki sejumlah anggota dari Brunei, Hong Kong, India, Indonesia, Korea, Makao, Malayisa, Pakistan, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Taiwan dan Thailand. Dr. Bravo, yang telah bekerja sebagai penasehat sementara WHO untuk beragam penyakit masa kanak-kanak, dan kini anggota inti dari panitia inti teknis WHO dalam masalah anak-anak dan orang dewasa, mengatakan: "Sebenarnya tidak ada penyebab yang lebih mulia dibandingkan dengan menyelamatkan nyawa. Anak-anak kita adalah masa depan kita. Pembentukan ASAP adalah perkembangan menarik namun ini hanyalah sebuah pemulaan. Kami harap lebih banyak lagi para profesional perawat kesehatan, orang tua, pengambil keputusan, pemimpin masyarakat dan mereka yang berada dalam posisi berpengaruh akan bergabung bersama kami dan membuat perbedaan dalam pertempuran melawan penyakit mematikan anak-anak yang lazim ini." Latar Belakang dari Penyakit Radang Paru Penyakit Radang Paru (yang mencakup radang selaput otak, radang paru-paru, bakteremia dan radang telinga akut) diperkirakan mengakibatkan hingga satu juta kematian tiap tahun pada anak-anak, sebagian besar berada di negara-negara berkembang. Bahkan, Kelompok Pakar Penasehat Strategis (SAGE) dari WHO baru-baru ini merekomendasikan bahwa vaksin konjugasi radang paru, kini dapat dimasukkan ke dalam program imunisasi, mengingat bahwa hambatan penyakit yang tinggi dan efisiensi vaksin yang diperlihatkan, untuk membantu secara besar-besaran menurunkan angka kematian dan angka ketidaknormalan. Tentang Aliansi Strategis Asia untuk Pencegahan Penyakit Radang Paru (ASAP) ASAP diluncurkan pada 14 Desember, 2007 dan merupakan yang pertama dan satu-satunya dari para profesional perawat kesehatan di kawasan ini yang dibentuk secara khusus berfokus pada sumber-sumber Penyakit Radang Paru di Asia Pasifik. Merupakan satu-satunya kelompok di Asia yang bergabung dengan sejumlah besar pakar dari beberapa organisasi internasional seperti Institut Vaksin Internasional (IVI) dalam uapaya gabungan untuk meningkatkan kepedulian pada penyakit menular seperti Radang Paru dan pencegahannya. ASAP adalah hasil penggabungan dari Pneumococcal Awareness Council of Experts (PACE) global dengan Asian Society of Pediatric Infectious Disease (ASPID). Ia juga bekerja sama dengan sejumlah kelompok ilmu kesehatan anak dan kesehatan masyarakat lainnya untuk meraih misinya dalam menahan dan mengontrol Penyakit Radang Paru di kawasan Asia Pasifik melalui kepedulian, pengawasan, bimbingan dan pencegahan. SUMBER: Porter Novelli. KONTAK: Melissa Tan, +65-6539-9295, atau Sam Ran, +65-6539-9277, keduanya dari Porter Novelli
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2007