Pangkalpinang (ANTARA News) - Aksi perampokan yang terjadi di kawasan pusat perbelanjaan Ramayana, Rabu, pukul 17.00 WIB, mengakibatkan aparat Polsek Bukit Intan Pangkalpinang, Brigadir Hotlan Samosir (31), menderita luka bacok, sementara pelaku yang belum dikenali identitasnya tewas ditembak aparat dengan luka di perutnya. Kabid Humas Polda Bangka Belitung, AKBP. Drs. Ahmad Ramadhan MSi, di Pangkalpinang, Kamis, mengatakan bahwa peristiwa bermula dari adanya laporan masyarakat tentang aksi perampokan oleh pelaku terhadap barang dagangan. Aparat Polres, Brigadir Ismail yang menerima informasi langsung bergerak ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melihat pelaku beraksi dengan bersenjatakan golok. Selanjutnya ia mengontak aparat intel. Brigadir Hotlan Samosir yang datang ke lokasi berusaha untuk mengamankan pelaku. Tapi pelaku mengamuk dan membacok hingga mengenai bagian pelipis mata. Aparat kemudian menembakkan senjata dua kali keudara agar pelaku menyerah. Tapi tidak diindahkan bahkan kembali menyerang hingga paha dan jari kaki aparat terluka. Merasa terdesak dan untuk menyelamatkan diri, aparat melepas tembakan kearah perut pelaku hingga mengakibatkan pelaku roboh. Setelah dibawa ke RSU Depati Amir Pangkalpinang, pelaku yang mulai lemah tak mampu bertahan dan akhirnya menghembuskan nafas terakhir. Hotlan juga mendapat operasi pada bagian kakinya untuk penyembuhan. Ramadhan yang tengah berada di kamar mayat RSU Pangkalpinang, menyatakan, pelaku belum diketahui identitasnya dan tidak ada satupun barang yang bisa dijadikan petunjuk. Ciri-cirinya berumur antara 20-25 tahun, kulit sawo matang tinggi sedang. Aparat telah melaporkan melalui radio berikut ciri-cirinya agar anggota keluarga mengurus jenazahnya. "Kita belum melakukan visum et repertum dan akan minta ijin terlebih dahulu kepada keluarga," ujarnya. Hingga Kamis, pukul 12.00 WIB beberapa aparat kepolisian yaitu Irwasda Polda Babel Kombes Hutajulu, Kapolres Pangkalpinang, AKBP Ahmid Manputra serta Kapolsek Bukit Intan AKP Hj. Herni Siswanti masih berada di kamar mayat RSU Depati Amir. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007