Jakarta (ANTARA) - Beberapa profesi terutama yang berkaitan dengan pelayanan publik memang tidak libur saat warga lain merayakan Idul Fitri, mereka sebagian besar beranggapan sebagai bentuk ibadah.
Seperti Jenifer, perawat di Rumah Sakit PGI Cikini Jakarta Pusat beranggapan tidak ikut libur Lebaran sebagai risiko pekerjaan yang harus dijalani.
"Sama dengan profesi pilot, masinis, pasti harus pintar-pintar mencari waktu agar dapat berkumpul bersama keluarga saat Libur Lebaran," kata gadis ayu ini saat diwawancara di tempat kerja, Jumat.
Jenifer mengatakan dirinya sudah terbiasa melewatkan waktu tidak bersama keluarga saat Idul Fitri.
"Karena memang Lebaran saatnya buat bercengkarama dan bersilaturahmi bersama keluarga. Tapi aku lebih prioritaskan profesi karena setelah kerja kan bisa kumpul sama keluarga juga walaupun telat," kata Jenifer.
Jenifer menjelaskan bahwa sudah risiko profesi sebagai perawat jika ia harus lebih memprioritaskan diri untuk merawat pasien dengan baik.
Di sisi lain, Bripda Polisi Andrie Firmansyah mengatakan bahwa tidak ada yang tidak keberatan jika harus masuk di saat libur, siapapun itu.
Tetapi menurutnya, sudah menjadi risiko dan tanggung jawabnya terhadap masyarakat untuk selalu siap menjaga keamanan.
"Masuk di hari libur mungkin semua orang pasti keberatan. Tapi bagaimana pun kami punya tanggung jawab terhadap masyarakat dan negara. Itu tidak bisa kami tinggalkan dan harus kami laksanakan dengan baik agar terciptnya keamanan dan kenyamanan," ujar Bripda Andrie.
Menurut Jenifer dan Bripda Andrie, mungkin hanya masalah pembagian waktu antara keluarga dan pekerjaan.
"Cara bagi waktunya aja sih. Kalo misalkan dinas malam ya pagi sampe siang di rumah sama keluarga. Kalau dinas pagi atau sore ya mau ga mau malam sama keluarga," kata Jenifer.
Sama halnya dengan Jenifer, Bripda Andrie mengatakan bahwa ia akan menghabiskan waktu bersama keluarga selepas menjalankan tugas.
Pewarta: Ganet Dirgantara dan Citra Maharani Herman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019