"Saya tinggal cukup jauh dan harus menggunakan angkutan kota menuju masjid ini," katanya di Padang, Jumat saat dijumpai di Masjid Nurul Iman.
Ia selalu melaksanakan ibadah salat dzuhur dan asar di Masjid Nurul Iman dekat Pasar Raya Padang semenjak awal Ramadhan 1440 Hijriah.
Meskipun jauh tidak menyurutkan semangat Marieta karena ia menganut prinsip semakin jauh masjid yang dituju maka pahalanya semakin besar di sisi Allah SWT.
Sedangkan shalat subuh, magrib dan isya dilaksanakan di Masjid Muhajirin dekat rumahnya.
Ia akui selama Ramadhan tidak pernah meninggalkan salat berjamaah di masjid. Bahkan salat magrib pun masih sempat berjamaah di masjid Muhajirin dekat rumahnya.
"Saya selalu bawa bekal untuk berbuka puasa, supaya bisa melaksanakan shalat berjamaah di masjid karena kata Ustad salat berjamaah pahalanya lebih besar dari pada salat di rumah," sambung ibu dengan empat anak dan 11 cucu.
Menurut dia shalat berjamaah di masjid juga lebih nyaman dan khusyuk.
Bahkan ia juga bisa menyempatkan membaca Al Quran sembari menunggu waktu shalat.
Meskipun jauh dari rumah, bahkan mengeluarkan biaya Rp10.000 per hari untuk membayar ongkos angkot bagi Marieta tidak masalah karena ia yakin bahwa Allah yang akan membalasnya.
Ditambah lagi di bulan Ramadhan ini segala amal ibadah yang dikerjakan akan dilipat gandakan, katanya.
Ia berharap ibadah tersebut bisa menjadi ibadah unggulannya. "Karena saya belum mampu menunaikan ibadah umrah, haji, sedekah," sambungnya.
Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019