Tokyo (ANTARA News) - Musim dingin yang menyelimuti Tokyo, tidak menghalangi sekitar 1000 muslim di Tokyo, khususnya dari Indonesia untuk melaksanakan salat Id yang dipusatkan di gedung Sekolah Republik Indonesia di Tokyo (SRIT), Kamis. Hangatnya matahari pagi ditengah udara dingin seperti menjadi penyemangat bagi warga muslim untuk melaksanakan salat Idul Adha yang juga diikuti umat muslim dari negara lain seperti Pakistan dan Malaysia. Meski hanya segelintir saja yang terlihat, satu dua orang muslim asal Jepang tampak ikut bergabung dalam kegiatan tersebut. Tempat shalat terbagi dalam dua lantai, ruang atas, yang juga menjadi aula sekolah dikhususnya bagi kaum pria, sedangkan kaum wanita berada di lantai bawah. Berbeda dengan hari raya Idul Fitri, yang dipenuhi hingga 3.000 umat dan memenuhi halaman parkir sekolah, maka kali ini hanya memadati ruang aula utama dan juga ruang pertemuan yang berada di lantai bawah. Khatib saat Idul Adha Dr Itqon, dalam khotbahnya menyampaikan perlunya umat Islam mewarisi semangat dakwah Nabi Ibrahim, yakni semangat ketulusan dalam mengikuti ajaran agama. "Sesungguhnya apa yang dipancangkan oleh Nabi Ibrahim itu adalah momentum dalam menentukan perjalanan hidup umat manusia. Ia juga merupakan refleksi otentik dari sistem kepercayaan yang diyakininya," ujar sang khatib. Ketundukan Nabi Ibrahim kepada sistem kepercayaan, nilai-nilai dan aturan Illahi, katanya, langsung dilaksanakan Nabi Ibrahim tanpa menunda-nunda waktu walau sesaat. Tidak ada keraguan sedikitpun saat ia menerima perintah dari Tuhannya. Nabi Ibrahim menerima perintah itu dengan ketulusan. "Ketulusan dalam menjalankan agama itu yang harus diikuti secara konsisten oleh umat Islam saat ini. Keberadaan umat Islam di Jepang ini membawa dua misi yaitu, sebagai duta bangsa Indonesia dan juga sebagai muslim," katanya. Ia pun menerangkan bahwa sebagai duta bangsa berarati perlu memperkenalkan kepada Jepang mengenai Indonesia, sedangkan sebagai muslim perlu mengenalkan Islam kepada rakyat Jepang. Sementara itu mengenai kegiatan melaksanakan hewan korban, warga muslim Indonesia sepakat untuk menyalurkannya ke sejumlah masjid di Indonesia. "Pelaksanaan pemotongan hewan korbannya dan pembagiannya dilaksanakan di Indonesia. Jadi umat muslim Indonesia di Tokyo hanya menyumbangkan dananya saja," kata Kepala Fungsi Penerangan KBRI Tokyo Ronny P Yuliantoro.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007