Surabaya (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Prof Ir H Mohammad Nuh DEA dalam khutbah Idul Adha di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS), Kamis, menyampaikan tentang "peradaban informasi." "Kita sudah bergerak dari peradaban nomaden, pertanian, industri, dan sekarang menuju peradaban ilmu pengetahuan, tapi Nabi Ibrahim AS mengajarkan perlu membangun peradaban dengan prinsip tauhid (keimanan)," katanya. Dalam khutbah di hadapan Gubernur Jatim H Imam Utomo, pendiri MAS Try Sutrisno, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Bambang Suranto, Wagub Jatim Soernarjo, dan Sekdaprov Jatim Soekarwo, ia mengatakan masyarakat yang cerdas adalah masyarakat yang tahu dan bijak. "Masyarakat yang berpengetahuan dan bijak memerlukan transformasi dan transformasi itu sendiri memerlukan adanya informasi, khususnya informasi yang jujur, sebab informasi yang tak jujur akan melahirkan publik yang destruktif," kata mantan Rektor ITS Surabaya itu. Menurut dia, informasi yang jujur akan mencetak masyarakat yang produktif dan masyarakat yang produktif tidak hanya "mengekor" kepada media massa, tapi dia "menentukan" media massa. "Karena itu, informasi yang jujur akan mampu menciptakan masyarakat yang cerdas, berpengetahuan, bijak, dan memiliki peradaban yang berprinsip ketauhidan," kata menteri yang kelahiran kampung Gununganyar, Surabaya itu. Usai khubah, Menkominfo bersama Gubernur Jatim dan anggota Muspida Jatim lainnya menyaksikan pembagian 21 ekor sapi qurban dan 47 ekor kambing qurban di samping Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya. Di Surabaya, warga kota juga tampak sibuk melakukan pemotongan hewan qurban usai salat Idul Adha seperti di Masjid Muayad Wonocolo, Masjid Al-Badar Kertomenanggal, Masjid Telkom Ketintang, Masjid Baitul Ilmi Jl Girilaya, SDN Putat Jaya, dan bahkan umat Kristiani juga memotong hewan qurban di Gereja Aloysius Gonzaga Jl Raya Satelit Indah.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007