Manado (ANTARA News) - Umat Muslim harus meneladani ibadah kurban dengan penuh kesederhanaan, tidak untuk hura-hura atau berfoya-foya, serta tingkatkan akhlak dan iman kepada Allah, kata Drs Joseph Anis. "Ibadah kurban dikhususkan kepada cara dan tindakan manusia dalam memberikan pertolongan kepada sesama kaum miskin atau dhuafa," kata Anis, saat bertindak khatib pada Salat Idul Adha di Masjid Ahmad Yani, Kamis di Manado. Hari Raya Idul Adha bagi umat Islam di seantero dunia ini, adalah kesempatan menjadikan momentun itu membantu kaum dhuafa dengan cara memberi sedekah daging kurban kepada warga miskin. "Kaum Dhuafa di hari raya kurban ini, akan menikmati rejeki dari orang yang punya, sehingga orang miskin juga menikmati apa yang selama ini dinikmati orang lain," kata Anis. Penyembelihan hewan kurban setelah pelaksanaan Sholat, memiliki makna besar dan penting bagi manusia, agar terhindar dari sifat-sifat dengki, amarah serta lebih mempererat ukhuwah dengan sesama umat. "Memberi pertolongan kepada orang yang sedang menderita serta ditimpah musibah, merupakan kewajiban bersama," katanya. Sementara itu, bertindak imam pada sholat tersebut, KH Ismail Tuna, serta dihadiri Sekretaris Propinsi (Sekprop) Sulut, Robby Mamuaja, mewakili Gubernur Sulut, SH Sarundajang, yang sementara melaksanakan tugas di Jakarta, dan Wakil Walikota Manado, Abdi Buchari. Sekprop turut membantu umat Muslim di Mesjid Ahmad Yani, dengan menyerahkan sejumlah hewan kurban, guna dibagikan kepada kaum miskin. Sebelumnya, Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Manado, telah menyiapkan sebanyak 90 lokasi pelaksanaan sholat, pada perayaan Idul Adha 1428 Hijriah, 20 Desember 2007.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007