Kupang (ANTARA News)- Pelaksanaan salat Idul Adha 1428 H di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, berlangsung di 36 lokasi baik di lapangan terbuka maupun di mesjid yang menyebar di empat kecamatan. Pelaksanaan salat Idul Adha di lapangan terbuka pada delapan lokasi tetap dilangsungkan meskipun cuaca mendung, yang diikuti puluhan ribu umat Islam yang berbondong-bondong menuju lokasi sejak pukul 05.30 Wita. Salat di lapangan terbuka berlangsung di pelataran arena promosi pameran Fatululi, lapangan Mapolda NTT, Makorem 161/Wirasakti, lapangan Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda NTT, lapangan TNI AL Osmok, Lanud El Tari Kupang dan Dermaga Tenau Kupang serta lapangan Kuanino. Salat Idul Adha di lapangan terbuka diatur oleh Persatuan Hari-hari Besar Islam (PHBI) Kota Kupang sementara di masjid dipimpin oleh imam masjid dan mubaligh setempat. Selama pelaksanaan salat, situasi keamanan tetap kondusif dan aparat keamanan terlihat berjaga-jaga di sekitar lokasi pelaksanaan sholat. Salat Idul Adha 1428 H di lapangan Mapolda NTT, dipimpin oleh H. Ramli selaku imam sholat dan bertindak sebagai khotib Kombes Pol. A. Rochim yang sehari-harinya sebagai Direktur Intelkam Polda NTT. Dalam khotbahnya, Ustadz Rochim mengajak umat Islam untuk meneladani jiwa pengorbanan Nabi Ibrahim yang rela menyembelih putranya Ismail karena perintah dan cobaan Allah. Menurut dia, memberi pertolongan kepada orang yang sedang menderita, ditimpah musibah merupakan kewajiban bersama. Berkurban berarti menyerahkan sesuatu yang dicintai. Mubaligh dari jajaran kepolisian itu juga mengingatkan umat untuk meneladani prinsip-prinsip ibadah haji yang mengedepankan hidup yang diwarnai keadilan dan kesederhanaan. Peristiwa yang terkandung dalam ibadah haji dan ibadah kurban, katanya, hendaknya dijadikan modal rohaniah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. "Dalam kondisi apa pun hendaknya kita selalu berbuat baik dan bermanfaat bagi sesama. Cegahlah berbagai keburukan agar tidak sampai pada orang lain dan tidak merugikan orang lain dan itu adalah sikap orang muslim yang harus dipersembahkan kepada orang lain," ujarnya. Ia juga mendoakan keselamatan bangsa dan negara dari berbagai hal serta meminta Allah SWT agar tidak memberi kesempatan kepada siapa pun yang hendak merusak negeri ini.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007