Jakarta (ANTARA News) - Bank Milik Negara, PT Bank Mandiri Tbk, akan menambah porsi komposisi penyaluran kreditnya untuk Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) pada 2008. Direktur Mikro dan Retail Banking Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan bahwa pihaknya akan meningkatkan pertumbuhan kredit UMKM diatas 20 persen pada 2008. Pada 2007 ini diperkirakan porsi kredit UMKM sekira 15 persen. Hal ini bila target akhir tahun kredit UMKM Mandiri sekira Rp18,82 triliun terpenuhi sedangkan total kredit mandiri mencapai Rp120 triliun. "Dengan pertumbuhan 20 persen ini porsi komposisi kredit UMKMnya meningkat," katanya. Namun demikian ia belum bisa menjawab berapa porsi komposisi kredit UMKM di Bank Mandiri pada 2008. Sementara itu, Bank Mandiri tengah menyiapkan tambahan unit-unit pelayannan kredit UMKM untuk memperluas jaringannya. "Pada 2008 kita akan menambah 300 unit mikro mandiri, 75 unit cabang untuk usaha kecil dan enam unit pelayanan usaha kecil di pusat-pusat kegiatan industri," katanya. Ini menurut dia akan menambah total pelayanan untuk UMKM yang saat ini mencapai 323 untuk mikro yang terdiri dari 12 Bank Mikro di Pusat Kegiatan Usaha dan 311 unit mikro Mandiri serta 146 jaringan kantor untuk usaha kecil. Selain itu, ia mengatakan dengan akuisisi yang dilakukan pihaknya terhadap Bank Sinar Harapan di Bali akan memperkuat penetrasi dalam sektor UMKM. Menurut dia, Bank Sinar Harapan per September 2007 menguasai 6,91 persen pangsa pasar kredit usaha kecil (KUK) senilai Rp173 miliar dengan kredit bermasalah 0,39 persen. Selain itu Ban k tersebut juga telah memiliki 50 jaringan kantor tersebar di seluruh Bali dengan fokus menangani kredit mikro. Ia mengatakan penetrasi binis perbankan untuk usaha mikro masih bisa diperlus, karena UMKM saat ini masih banyak yang belum tergarap. Hal ini menurut dia terlihat dari olahan data BI, BPS dan Skha Consulting mengenai UMKM. Di Sumatra perbankan baru menyentuh 14 persen dari total UMKM yang ada, di Jawa dan Bali penetrasi perbankan baru mencapai 30 persen, Sulawesi bank baru menyalurkan kreditnya pada 16 persen UMKM, di Kalimantan bahkan bank baru membiayai lima persen dari UMKM yang ada. Maka, menurut dia tak heran bila banyak bank terjun dalam sektor ini. "Tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga Bank Luar Negeri," katanya. Namun demikian masuknya banyak pemain bank baik dalam mampun luar negeri akan sangat bermanfaat sebab akan meningkatkan kompetisi yang pada akhirnya dapat menurunakan suku bunga pinjaman pada sektor itu. "Jadi tidak ada monopoli," katanya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007