Rio De Janeiro (ANTARA News) - Mantan striker Brazil Romario dilarang main selama 120 hari pada Selasa karena gagal dalam tes doping yang menurutnya berasal dari obat perawatan rambut rontok. Pengadilan disiplin sepakbola Brazil menskors pemain yang ikut menjuarai Piala Dunia 1994 setelah pesepakbola berusia 41 tahun itu dinyatakan positif menggunakan zat terlarang finasteride menyusul pertandingan Vasco da Gama melawan Palmeiras pada Oktober. Romario, yang bermain secara sporadis sejak mencetak gol yang diklaimnya sebagai golnya yang ke-1.000 pada Mei, mematahkan sendiri berita itu bulan ini dalam konferensi pers. Ia menyalahkan produk rambut rontok yang digunakannya selama beberapa waktu. Dua hari setelah membuat pengumuman tersebut, Romario ditunjuk sebagai pelatih-pemain Vasco. Ia cenderung untuk tetap bermain selama beberapa pekan pertama musim 2008. Romario tidak hadir dalam pemeriksaan hanya diwakili oleh pengacara-pengacara Vasco. Dokter Vasco Rafael Blum mengatakan dalam pengadilan ia tidak mengetahui bahwa Romario menggunakan pengobatan tersebut. Finasteride ditambahkan ke dalam daftar substansi terlarang pada 2005 dan sudah memakan beberapa korban. Pemain sepakbola divisi dua Jerman Nemanja Vucicevic dari TSV Munich 1860 dilarang main selama enam bulan dan petenis Argentina Mariano Hood selama setahun setelah positif dalam tes 2005. Harapan peraih medali emas skeleton AS Zach Lund dikeluarkan dari Olimpiade Musim Dingin 2006 dan mendapat larangan main satu tahun oleh Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS) setelah tesnya positif pada event Piala Dunia tahun sebelumnya. Mantan pesepakbola internasional Australia Stan Lazaridis bulan lalu menyelesaikan larangan satu tahunnya, demikian Reuters.ϔ(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007