Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat George W. Bush akan melakukan kunjungan pertamanya ke Israel dan Tepi Barat bulan depan untuk menggalang usaha perdamaian, kendatipun muncul keraguan tentang peluang dicapainya perjanjian damai sebelum ia melepaskan jabatannya dalam 13 bulan ke depan. Bush juga akan singgah di Arab Saudi, Mesir, Kuwait, Bahrain dan Uni Emirat Arab dalaa kunjungan 8-16 Januari untuk mendukung rekonsiliasi lebih luas Israel-Palestina setelah puluhan tahun terlibat konflik dan permusuhan. Pengumuman tentang jadwal lawatannya merupakan tindak lanjut konferensi yang diselenggarakan AS di Annapolis, Maryland, bulan lalu, tempat PM Israel Ehud Olmert dan Presiden Palestina Mahmud Abbas berjanji akan berusaha menandatangani satu perjanjian perdamaian akhir tahun 2008. Kunjungan pertama presiden Bush ke Israel dan Tepi Barat itu dilakukan saat tindakannya di dalam negeri terbatas, akibat tak popupernya perang Irak yang kini dalam tahun kelimanya. Pendekatannya bagi usaha perdamaian Timur Tengah dalam hampir tujuh tahun memerintah menimbulkan keraguan tentang komitmen barunya itu. Kunjungan yang direncanakan ke kawasan itu tampaknya bertujuan untuk menghilangkan kecemasan-kecemasan seperti itu. Kunjungan ini adalah tindak lanjut dari kemajuan yang dicapai di Annapolis dalam membantu Israel dan Palestina mempercepat usaha-usaha mereka bagi perdamaian dan visi presiden tentang dua negara demokratis yang hidup berdampingan dengan damai dan aman," kata jurubicara Gedung Putih, Dana Perino, seperti dilaporkan Reuters. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007