Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta masyarakat agar membangun solidaritas antar-sesama, dengan saling menyayangi dan berbagi tanpa membedakan suku, agama, profesi, pendidikan dan identitas-identitas lainnyq. Untuk itu, Presiden mengharapkan masyarakat agar menjaga nilai-nilai kesetiakawanan sosial yang telah terpatri di hati sanubari masyarakat di seluruh Nusantara. Kepala negara mengemukakan hal itu pada perayaan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) di Lapangan Merdeka, Medan, Sumut, Rabu. Menurut Kepala Negara, rasa kesetiakawanan yang sudah dibangun sejak dulu tidak boleh pudar, sehingga harus terus dipelihara dan dikembangkan untuk menghadapi tantangan di era global. "Nilai-nilai luhur dan kepribadian bangsa yang luhur di tengah era globalisasi dapat tererosi, sehingga harus dikembangkan suasana egaliter persaudaraan dan kemanusiaan, rasa cinta kasih terhadap sesama dan nilai-nilai kesolehan," kata Presiden. Berbekal semangat kesetiakawanan nasional, Presiden mengharapkan berbagai agenda nasional pembangunan di seluruh tanah air dapat dilaksanakan secara adil, damai, demokratis dan sejahtera. "Melalui kerja keras yang berkesinambungan kedulatan negara akan makin kuat, juga hubungan antarbangsa. Keamanan negara terpelihara, konflik komunal diakhiri, termasuk terorisme dan kejahatan transnasional," katanya.14 Kali Sementara itu, Gubernur Sumut, Rudolf M Pardede, menyambut gembira kedatangan Presiden dalam acara itu yang menunjukkan kecintaan Presiden pada kota Medan. "Presiden sudah datang ke Medan 14 kali sejak Desember 2004. Ini menunjukkan kecintaan pada daerah ini," kata Gubernur. Dalam acara itu, Presiden memberikan tanda kehormatan kepada sejumlah tokoh atas jasanya yang besar dalam peri kemanusiaan, khususnya dalam usaha kesejahteraan sosial seperti donor darah dan bencana alam. Tokoh-tokoh itu adalah Bupati Ogan Ilir, Sumsel, Mawardi Yahya, Dantamal 1 Koarmabar sebagai satgas bencana alam Tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam dan Nias, Laksamana Pertama TNI Sadiman, Direktur Yayasan Lembaga Penelitian Masyarakat Kendari, Meti Djamaludin Safaa, Sultra dan pimpinan perusahaan Star Foundation Medan, Iskandar. Dalam kesempatan itu, Presiden juga menyerahkan 100 kursi roda secara simbolis kepada Elyus dan Marihot Situmorang dari badan penyandang cacat Indonesia. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007