Koresponden Kantor Berita Palestina, WAFA --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis malam, melaporkan polisi menutup jalan masuk ke permukiman tersebut, dan menghalangi jalan luar dan masuk kendaraan.
Polisi memeriksa mobil orang Palestina dan kartu identitas penumpang, yang membuat terjadinya antrian panjang kendaraan di daerah tersebut.
Pada Rabu (15/5), polisi melakukan penyerbuan luas dan operasi pemeriksaan di permukiman itu, dan menahan puluhan orang serta mengirim perintah pembongkaran terhadap 20 rumah serta bangunan yang dikatakannya dibangun tanpa izin.
Bagi warga Issawiyeh, satu Palestina dengan sebanyak 20.000 warga dan bagian lain Jerusalem Timur --yang diduduki, serangan militer dan pembongkaran bangunan adalah kejadian sehari-hari.
Desa itu dipenuhi bangunan buruk, warga terus-menerus diganggu oleh Polisi Perbatasan Israel dan siapa saja, termasuk anak kecil, menghadapi risiko penangkapan secara membabi-buta.
Penguasa Israel sangat membatasi kebebasan bergerak warga Palestina melalui gabungan rumit tak kurang dari 100 pos pemeriksaan tak bergerak, pos pemeriksaan lain, jalan khusus buat pemukim Yahudi dan bermacam penghalang fisik lain.
Sumber: WAFA
Baca juga: Pemerintah Israel sahkan permukiman baru di Jerusalem Timur
Baca juga: Sekjen PBB Kecewa dengan Perluasan Permukiman di Jerusalem Timur
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019