Medan (ANTARA News) - Sekitar 30 pengunjukrasa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Medan, mencoba menerobos pintu masuk lokasi acara peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Mahasiswa dari sejumlah universitas di Medan itu menggelar "longmarch" melewati Jalan Raden Saleh Medan menuju lokasi peringatan HKSN yang dipusatkan di Lapangan Merdeka. Dalam perjalanan mereka membagikan selebaran, berisi tuntutan, kepada penguna jalan. Aksi mereka ini sempat menjadi perhatian warga sekitar, dan pengunjuk rasa hanya mendapat pengawalan dari petugas keamanan yang berpakaian sipil dengan tidak ada upaya pencegahan dari aparat kepolisian setempat. Mahasiswa ini sempat berhenti di depan pintu masuk VIP atau sekitar 100 meter dari lokasi acara, dan mereka sempat melakukan orasi yang meminta pemerintahan mewujudkan sosialisme Indonesia dan pertahankan kedaulatan NKRI. "Pemerintah harus segera mengentaskan kemiskinan, dengan mensejahterakan buruh, petani, nelayan dan menciptakan lapangan kerja seluasnya. SBY juga harus mengusut tuntas kasus korupsi, jual beli pulau, pelanggaran HAM serta merealisasikan anggaran pendidikan 20 persen serta menolak pemekaran daerah," kata koordinator aksi, Rizky. Sekitar lima menit ia beroperasi, puluhan pemuda salah satu organisasi kepemudaan (OKP) yang berjaga di pintu masuk VIP lokasi acara peringatan HKSN, mengusir para pengunjuk rasa. Aksi dorong, pukul, dan pengeroyokan yang dilakukan oleh anggota OKP itu, sempat mewarnai pengusiran itu sebelum petugas kepolisian dari Poltabes Medan datang dan mengusir pengunjukrasa hingga ke depan kantor Kodim 0201 BS, Jalan Pengadilan Medan. Di tempat itu, polisi menyatukan pengunjuk rasa dengan pengunjukrasa lainnya dari Universitas Darma Agung Medan dan kemudian menciduk sekitar 10 orang mahasiswa, karena aksi yang mereka lakukan tidak memiliki izin.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007