Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengirim 38 pegawainya untuk studi di luar negeri dengan bea siswa yang mereka terima, guna menempuh jenjang pendidikan strata dua dan tiga (S-2 dan S-3). Keterangan tertulis Sekretariat Jendral Depkeu di Jakarta, Rabu, menyebutkan pendidikan di luar negeri itu dibiayai dengan grant/hibah dari para donor, baik negara maupun organisasi/lembaga internasional. Penandatangan perjanjian dalam rangka studi luar negeri antara Sekjen Depkeu (a/n Menkeu) dengan penerima beasiswa telah ditandatangani pada Selasa (18/12) di Jakarta. Tujuan pokok penandatanganan perjanjian tersebut sebagai pemberitahuan sekaligus peringatan kepada para pegawai yang akan melanjutkan studi ke luar negeri, supaya mematuhi berbagai ketentuan yang telah ditetapkan dalam perjanjian, karena pada kenyataannya ada beberapa kasus/penyimpangan yang tentunya harus dihindari di masa mendatang. Pengiriman pegawai Depkeu pada Desember 2007 merupakan yang kelima selama tahun 2007. Penandatanganan pertama dilakukan pada bulan Januari sebanyak delapan orang (terdiri dari 5 orang untuk S-2 dan 3 orang S-3), kedua pada Maret sebanyak lima orang (terdiri 3 orang S-2 dan 2 orang S-3), ketiga Mei sebanyak sembilan orang (terdiri dari 8 orang S-2 dan 1 orang S-3), dan keempat pada Agustus sebanyak lima orang (semuanya S2). Jumlah 38 orang yang dikirim pada Desember 2007 berasal dari enam unit di Depkeu. Dari jumlah tersebut, 35 orang mengambil program Master (S2) dan tiga orang program Doktor (S3). Selama 2007, total peserta yang melakukan penandatanganan perjanjian studi keluar negeri dengan beasiswa berjumlah 65 orang yang terdiri dari S2 sebanyak 56 orang dan S3 sebanyak 9 orang. Sebagian besar yaitu 37 orang penerima beasiswa pada Desember 2007 akan menempuh studi di berbagai universitas di Australia, sementara hanya satu orang yang akan melanjutkan studi di Korea Selatan. Berdasarkan unit asal pengirimnya, yang terbanyak adalah peserta dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) sebanyak 15 orang, Badan Kebijakan Fiskal (BKF) sebanyak 10 orang, Ditjen Pajak lima orang, Ditjen Perbendaharaan empat orang, Ditjen Perimbangan Keuangan tiga orang, dan Ditjen Bea dan Cukai satu orang. Sedangkan dilihat dari penyedia bea siswanya, yang paling banyak adalah Australian Development Scholarship Program (ADS) sebanyak 31 orang, Australian Partnership Scholarship Program/APS sebanyak empat orang, dan Australian Leadership Awards/ALA sebanyak dua orang. (*)
Copyright © ANTARA 2007