Kalau punya uang banyak ditabung atau diinvestasikan untuk pendidikan putra-putinya
Kediri, Jawa Timur (ANTARA) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengimbau masyarakat bijak dalam berbelanja menjelang Lebaran ini, yakni lebih mengutamakan kebutuhan pokok dan bukan sekedar konsumtif.
"Untuk masyarakat, kami imbau agar lebih bijak dalam berbelanja. Kalau punya uang banyak ditabung atau diinvestasikan untuk pendidikan putra-putinya," katanya di Kediri, Jawa Timur, Kamis.
Ia mengungkapkan setiap memasuki Ramadhan maupun menjelang Hari Raya Idul Fitri, harga-harga kebutuhan pokok cenderung mengalami kenaikan, baik di pasar tradisional ataupun pasar modern.
"Untuk masalah harga memang ada sedikit goncangan, tapi insya Allah, kami jamin stabil. Di pasar pun harga juga hampir kembali seperti semula. Untuk itu, diimbau kepada masyarakat agar selalu bijak dalam berbelanja terutama untuk kebutuhan sehari-hari," kata dia.
Mas Abu, sapaan akrabnya menjelaskan Pemerintah Kota Kediri melakukan berbagai upaya menghadapi berbagai momen tertentu termasuk Lebaran, yang dapat memicu kenaikan inflasi.
Namun, TPID Kota Kediri sudah secara intensif melakukan beberapa upaya untuk terus mengendalikan inflasi di Kota Kediri.
Langkah pertama dalam mengendalikan adalah melakukan rapat koordinasi para pimpinan pemangku kebijakan untuk merumuskan kebijakan pengendalian inflasi jelang Lebaran.
"Alhamdulillah tahun ini kami diundang di provinsi untuk high level meeting oleh Bank Indonesia. Di sana dibahas apa saja yang menjadi kendala," ujar Mas Abu.
Pemerintah Kota Kediri, tambah dia, memiliki beberapa kebijakan dalam menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok, yakni
melakukan rapat dengan pelaku usaha dan pedagang besar, lalu sidak harga dan stok bahan kebutuhan pokok ke pasar tradisional dan modern serta gudang.
Selain itu, secara rutin melakukan pemantauan perkembangan harga bahan kebutuhan pokok secara berkala melalui website www.siskaperbapo.com, termasuk melakukan operasi pasar murni (OPM) di 46 kelurahan dan tempat umum selama bulan Ramadhan, yang setiap hari ada tiga titik lokasi yang dibagi rata.
Operasi pasar juga dilakukan di pasar tradisional. Pemkot juga berupaya melakukan peningkatan kerjasama government to government , government to business serta business to business".
"Untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas dan distribusi barang, Dinas Perhubungan Kediri melakukan operasi gabungan bersama Polresta Kediri dan Denpom. Kami juga melakukan kebijakan kepada pasar modern untuk memberikan potongan harga, hingga menjaga ekspektasi masyarakat dengan memberikan informasi kepada masyarakat dan memberikan edukasi kepada ibu-ibu supaya belanja secara hemat dan bijak," jelas Mas Abu.
Terkait inflasi, Wali Kota mengungkapkan bahwa pada April 2019 mencapai sebesar 0,36 persen.
Penyebab inflasi adalah kenaikan harga bawang putih, karena terkendala larangan impor.
Namun, saat ini pemerintah telah membuka kran impor dan sudah mulai didistribusikan. Kini, harga bawang putih juga telah turun di harga Rp35 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp47 ribu per kilogram.
"Pemerintah hadir dan pemerintah mengintervensi agar harga bisa turun dan inflasi bisa turun lagi. Ini sudah beres tapi kami terus lakukan operasi pasar," tegas dia.
Wali Kota Kediri menghadiri acara talkshow TPID Kediri di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri.
Selain Wali Kota Kediri, hadir juga Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Kediri Musni Hardi, Kepala BPS Kota Kediri Ellyn T. Brahmana, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Yetti Sisworini, Ketua MUI Kota Kediri KH Muhammad Kafabihi Mahrus dan Wakil Kepala Bulog Subdivre Kediri Deny Kurniawan.
Baca juga: Daftar 27 pusat belanja yang adakan Midnight Sale
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019