“Saya dapat info, masih banyak miras yang beredar. Saya imbau untuk masyarakat agar meninggalkan konsumsi miras sebagai bentuk penghargaan kepada bulan Ramadhan dan kalau boleh ditinggalkan saja seterusnya karena haram dan demi kesehatan," katanya saat Safari Ramadhan di Gorontalo, Kamis.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementrian Kesehatan RI tahun 2018 menunjukkan tingkat konsumsi miras di Provinsi Gorontalo tertinggi ke empat secara nasional.
Gubernur mengaku prihatin sehingga dalam setiap kesempatan tatap muka dengan masyarakat, ia mengingatkan agar warga berhenti mengkonsumsi miras dan mabuk-mabukan.
Ia menegaskan, selain haram dan berbahaya bagi kesehatan, miras penyumbang terbesar angka kriminalitas di daerah.
“Hampir 80 persen kasus kriminal di Gorontalo dipicu oleh miras. Jadi tolong berhenti konsumsi miras. Terlebih bulan ini kita mencari pahala sebanyak-banyaknya, jangan rusak dengan yang seperti ini,” tukasnya.
Selain melaksanakan shalat tarawih berjamaah, dalam kesempatan itu Gubernur menyerahkan bantuan sebesar Rp20 juta untuk kelanjutan pembangunan masjid serta sejumlah sarung untuk masyarakat yang ikut melaksanakan shalat tarawih.
Pewarta: Debby H. Mano
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019