Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menyatakan pendapatan daerah Provinsi DKI Jakarta dalam RAPBD 2008 menurun 2,46 persen dibandingkan tahun sebelumnya dari Rp18,65 triliun menjadi Rp18,20 triliun. "Penurunan itu diakibatkan pendapatan daerah yang ditargetkan tidak menggembirakan dalam realisasinya, tapi kita akan usahakan pada tahun berikutnya akan kita pacu peningkatannya," kata Gubernur DKI usai membacakan Raperda APBD DKI Jakarta 2008 di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa. Lebih jauh ia menjelaskan dalam RAPBD 2008 nilainya ditargetkan Rp20,00 Triliun atau menurun 3,28 persen dari APBD 2007 sebesar Rp20,68 triliun. "Belanja daerah pada 2008 direncanakan Rp19,91 triliun atau menurun 3,51 persen dibanding 2007 sebesar Rp20,63 triliun," katanya. Gubernur DKI menjelaskan terjadi defisit anggaran pada RAPBD 2008 sebesar Rp1,71 triliun. Defisit itu lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,91 triliun. "Defisit pada 2008 rencananya akan kita tutup dengan sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) 2007 sebesar Rp1,80 triliun," kata Fauzi. Gubernur DKI menyatakan untuk menanggulangi defisit juga akan dilakukan intensifikasi serta ekstensifikasi pendapatan daerah dan juga penghematan dalam proses pengadaan barang. "Contohnya dalam tiga bulan terakhir ini melalui e-procurement kita sudah bisa menghemat anggaran proyek 15 persen," tuturnya. Untuk belanja daerah, Pemprov DKI pada 2008 akan mengeluarkan Rp19,91 triliun dengan alokasi belanja pegawai Rp6,65 triliun, Telepon Listrik dan Air Rp505,23 miliar, belanja kegiatan tahun jamak Rp630,29 miliar, belanja program unggulan Rp3,25 triliun dan belanja untuk prioritas satuan kerja perangkat daerah (SKPD) sebesar Rp8,86 triliun.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007