Musi Banyuasin, Sumsel (ANTARA News) - PT Medco E&P Indonesia mengalokasikan belanja investasi senilai 530 juta dolar AS pada 2008 atau naik 130 juta dolar AS (32,5 persen) dibandingkan 2007 yang 400 juta dolar AS. Presdir Medco E&P Indonesia, Lukman Mahfoedz, usai menerima sertifikat ISO 14001:2004 untuk Blok Rimau dari TUV Nord di Lapangan Kaji, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel, Selasa, mengatakan pengeluaran investasi 2008 itu terdiri atas belanja modal (capital expenditure/capex) 290 juta dolar dan belanja operasi (operation expenditure/opex) 240 juta dolar AS. "Belanja investasi ini ditujukan untuk mencapai tingkat produksi 70.000-71.000 barel, setara minyak per hari (barel oil equivalent per day/BOEPD) pada 2008," ujarnya. Untuk mencapai target produksi minyak sebesar 48.000 barel dan 23.000 barel berupa gas tersebut, lanjutnya, Medco akan mengebor 86 sumur pengembangan dan 24 sumur eksplorasi. Sedang, pada 2007, Medco mengebor 96 sumur pengembangan dan 14 sumur eksplorasi. Pada 2007, menurut Lukman, tingkat produksi Medco E&P mencapai 67.000-68.000 BOEPD atau sedikit di bawah target sebesar 70.000 BOEPD. Tidak tercapainya target dikarenakan antara lain volume gas yang dibeli PT PLN (Persero) tidak sesuai harapan akibat pembangkit gasnya berhenti sementara. Lukman juga mengungkapkan, pihaknya pada 2008 akan fokus pada tiga proyek besar, yakni pengembangan gas Blok A di Aceh, pengembangan gas Blok Senoro-Toili sekaligus pembangunan kilang gas alam cair (liquified natural gas/LNG) Donggi-Senoro di Sulawesi Tengah, serta pengembangan gas Lapangan Singa, Blok Lematang di Sumsel. Medco E&P sudah menandatangani perjanjian penjualan gas Blok A dengan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) sebesar 110 juta kaki kubik per hari (mile mile standard cubic feet per day/MMSCFD) pada 10 Desember lalu. Harga gas telah disepakati sebesar lima dolar AS per barel di lokasi 60 km sebelum PIM "gate" dengan tambahan opsi berupa pembagian keuntungan 60 persen buat Medco dan 40 persen PIM jika harga urea di atas 365 dolar AS per ton. Saat ini, Medco dan PIM sedang menyelesaikan pembahasan kesepakatan investasi akhir (FID) yang ditargetkan pada Januari 2008.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007