Jakarta (ANTARA News) - Survei yang dilakukan Indo Barometer pada 26 November sampai 7 Desember 2007 menyebutkan bahwa mayoritas publik yakni 54,6 persen responden merasa tidak puas dengan kinerja partai politik. Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa, mengatakan ketidakpuasan tersebut lebih banyak karena partai belum memberikan manfaat nyata untuk rakyat. "Hanya 31,5 persen dari publik yang menyatakan parpol telah memberikan manfaat nyata untuk rakyat," katanya. Survei itu dihasilkan dari jumlah sampel 1200 responden di 33 provinsi, dengan metode penarikan sampel yang digunakan multistage random sampling dan margin of error 3,0 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Menurut publik, ketidakpuasan terhadap parpol karena justru peran paling menonjol dari partai politik adalah memperjuangkan kepentingan partai dan pengurus partai (24,2 persen) dan karena partai lebih berperan memperebutkan kekuasaan di pemerintah (18,3 persen). "Walaupun parpol sering menggunakan nama rakyat, ternyata mayoritas belum mewakili rakyat," katanya. Ia menyebutkan, hanya 38,3 persen dari hasil survei yang menyatakan parpol telah memperjuangkan kepentingan rakyat. Namun, penilaian itu didasarkan pada alasan Indonesia masih belajar demokrasi sehingga peran partai belum maksimal (29,2 persen). "Ini ironis. Banyak partai tetapi ternyata masyarakat merasa kinerja parpol belum signifikan," kata Qodari. Dalam acara yang yang bertajuk Multi Partai Ekstrim atau Multi Partai Sederhana- Sistem Kepartaian Menurut Publik Indonesia itu, hadir juga Ganjar Pranowo, Ketua Pansus UU Parpol dari PDIP dan Eros Djarot, Ketua Umum PNBK.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007