"Ada peningkatan volume sampah selama bulan puasa. Rata-rata setiap harinya mencapai sekitar 20 ton," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Keindahan dan Kebersihan Kota Banda Aceh Jalaluddin.
Kalau di hari biasa, kata Jalaluddin, volume sampah yang diangkut mencapai 230 ton, terdiri dari 150 ton hingga 170 ton di dalam kota dan sekitar 60 ton di perbatasan Kabupaten Aceh Besar.
Jalaluddin menyebutkan, jenis sampah paling dominan selama bulan puasa adalah kulit dan batok kelapa muda serta ampas tebu. Selain itu, juga banyak plastik sisa jualan jajanan berbuka puasa.
"Volume sampah kelapa muda dan ampas tebu ini setiap bulan puasa meningkat. Kedua jenis sampah ini umumnya dihasilkan pedagang penjual menu berbuka puasa," ungkap Jalaluddin.
Guna menangani peningkatan volume sampah, Jalaluddin mengatakan, pihaknya mengerahkan seluruh armada pengangkut dan semua petugas pembersih sampah, terutama di titik-titik penjualan menu berbuka puasa.
Dinas Lingkungan Hidup Keindahan dan Kebersihan Kota Banda Aceh memiliki 54 armada sampah, terdiri dari truk, minibus bak terbuka, maupun alat berat. Puluhan armada tersebut didukung 636 petugas kebersihan.
"Untuk menangani bertambahnya volume sampah, kami menambah jam kerja malam. Sampah tersebut dibawa ke tempat pembuangan sementara di Gampong Jawa. Setelah dipilah, selanjutnya sampah nonorganik dibawa ke tempat pembuangan akhir di Blangbintang," kata Jalaluddin.
Jalaluddin mengajak masyarakat menempatkan sampah di tempat yang telah disediakan dan idak membuang sembarangan, agar memudahkan petugas kebersihan mengambilnya.
"Apalagi sekarang ini Pemerintah Kota Banda Aceh menerapkan denda bagi mereka yang kedapatan membuang sampah sembarangan yang diatur dalam qanun atau peraturan daerah," pungkas Jalaluddin.
Baca juga: Sampah Masjid Istiqlal sampai satu ton per hari saat Ramadhan
Baca juga: Volume sampah di OKU selama Ramadhan capai 40 ton/hari
Baca juga: KLHK: maknai bulan Ramadhan dengan penanganan dan pengurangan sampah
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019