Ada 24 orang warga asing, 18 orang di antaranya berkebangsaan Nigeria, dirawat di Singapura secara intensif karena mengidap penyakit itu. Kita khawatir virus itu dibawa penderita ke Kepri, karena wilayah ini berdekatan dengan Singapura maupun Malaysi

Tanjungpinang (ANTARA) -
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Dinkes Kepri) sampai sekarang belum menemukan orang yang menderita penyakit cacar monyet.

Kepala Dinkes Kepri, Tjetjep Yudiana di Tanjungpinang, Kamis, mengatakan, isu terkait seorang warga asing dirawat di Batam karena positif cacar monyet, tidak benar.

"Ada 24 orang warga asing, 18 orang di antaranya berkebangsaan Nigeria, dirawat di Singapura secara intensif karena mengidap penyakit itu. Kita khawatir virus itu dibawa penderita ke Kepri, karena wilayah ini berdekatan dengan Singapura maupun Malaysia," jelasnya.

Ia menambahkan upaya pencegahan tetap dilakukan, terutama di pintu keluar masuk wilayah ini, meski belum ditemukan ada warga asing yang terinfeksi virus cacar monyet.

Pengawasan di pelabuhan, contohnya dilakukan oleh tim kesehatan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan. Tim kesehatan itu juga dilengkapi alat pendeteksi suhu tubuh manusia.

"Hari ini kita sudah rapat dengan berbagai pihak terkait pencegahan dan penanganan cacar monyet. Kita sudah sepakati langkah-langkah penanganannya, meski tidak kita harapkan penyakit itu masuk ke Kepri," ujarnya.

Salah satu langkah awal penanganan cacar monyet yakni pengenalan cacar monyet. Seluruh tim kesehatan, termasuk kepala puskesmas wajib mengetahuinya. Kepala puskesmas harus lebih rajin mengawasi pasien, terutama yang memiliki gejala yang sama dengan cacar monyet.

"Di Kepri sudah ada ruang khusus penanganan cacar monyet. Dokter khusus yang menangani penyakit ini juga ada," katanya.

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019