Jakarta (ANTARA) - Juara dunia tunggal putra bulutangkis 1995 Hariyanto Arbi mengimbau pada pemain yang tergabung dalam tim Indonesia menjaga kekompakan menjelang pertandingan Piala Sudirman di Nanning, China, 19-26 Mei.
"Saya kira tinggal menjaga kondisi biar pas turun kondisi mereka lebih bagus dan fit. Jaga kekompakan," kata Hariyanto Arbi di Jakarta, Kamis.
Menurut juara dua kali All England itu, kekompakan pemain berperan penting dalam kejuaraan dunia beregu campuran yang dilaksanakan dua tahunan itu.
Mantan atlet yang memiliki julukan "smash 100 watt" itu menilai Indonesia berpeluang membawa pulang Piala Sudirman jika melihat kekuatan pemain tunggal putra, ganda putra dan putri serta campuran.
Senada dengan Hariyanto, mantan pemain ganda putra Luluk Hadiyanto juga mengharapkan seluruh pemain harus saling mendukung dalam sistem kejuaraan beregu yang memiliki tekanan cukup tinggi.
"Jangan sampai hal kecil, nonteknis mempengaruhi di lapangan. Itu yang harus dijaga termasuk kekompakan tim," katanya.
Hal nonteknis tersebut, lanjut dia, di antaranya makanan hingga menjaga stabilitas emosi dan mood atlet.
Melihat kekuatan tim Indonesia, ia menyebutkan Indonesia memiliki kesempatan besar merebut kembali Piala Sudirman.
Meski demikian, kekuatan tim negara lain seperti Jepang dan China agar tidak dianggap remeh.
"Jepang memiliki kekuatan merata di semua sektor, begitu juga tuan rumah China," kata mantan atlet yang pernah berpasangan dengan Alvent Yulianto Chandra dan Chandra Wijaya itu.
Luluk sendiri dua kali memperkuat tim Indonesia pada Piala Sudirman pada 2003 dan 2005.
Indonesia berhasil memenangkan Piala Sudirman pada 1989 saat ajang itu pertama kali digelar di Jakarta. Pada kejuaraan tahun ini, Indonesia berada di Grup 1B bersama dengan Denmark dan Inggris.
Baca juga: Piala Sudirman, ganda campuran optimistis hadapi Inggris dan Denmark
Baca juga: Indonesia segera jajal arena Piala Sudirman 2019
Baca juga: CdM: Indonesia berpeluang juara Piala Sudirman di China
Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019