Kepala Dinas Kesehatan Jatim Kohar Hari Santoso di Surabaya, Kamis, mengatakan pihaknya menyiapkan alat pendeteksi "thermascanner" untuk mendeteksi dini suhu tubuh agar virus tsrsebut tidak masuk ke Jatim.
"Mereka yang baru datang dari luar negeri di Bandara Juanda kami periksa. Kantor kesehatan pelabuhan juga sudah lakukan upaya itu," ujarnya.
Cacar monyet adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis) yang penularannya dapat terjadi melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau lesi pada kulit atau mukosa dari binatang yang tertular virus.
Dinkes Jatim saat ini memastikan ada tiga alat thermascanner yang telah dipasang di Bandara Juanda.
"Semuanya itu disiagakan di kedatangan luar negeri di Bandara Juanda," ucapnya.
Sementara itu, sampai sekarang dipastikan belum ada warga Jatim yang terpapar cacar monyet, namun Dinkes Jatim merasa perlu antisipasi dan berkoordinasi dengan kantor kesehatan pelabuhan (KKP), khususnya diperbatasan negara.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono mengatakan hingga saat ini belum ditemukan kasus "monkeypox" atau cacar monyet di Indonesia.
Masyarakat, kata dia, tidak perlu panik dengan adanya pemberitaan mengenai adanya penyakit cacar monyet yang kemungkinan dapat masuk ke Indonesia.
Meski demikian, masyarakat diimbau untuk senantiasa waspada dan menjaga kebersihan.
Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019