Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menyetujui usulan PT Jakarta Propertindo BUMD untuk menjadi pemegang saham mayoritas dalam perusahaan patungan pembangunan enam ruas tol dalam kota (Jakarta Intra Urban Toll Roads, JIUT). "Setelah saya konsultasikan dengan Wakil Presiden, disetujui PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menjadi pemegang mayoritas perusahaan patungan," kata Djoko di Jakarta, Selasa, usai memberikan sambutan dalam acara pengumuman pemenang sayembara desain arsitektur dan lansekap master plan kebun raya. Menurut dia, pihaknya berharap PT Jakpro bisa 100 persen dalam pembangunan proyek tersebut sehingga tinggal melaksanakan tender, akan tetapi terbentur pada Peraturan Presiden No 67 tahun 2005 tentang kerjasama pemerintah dan badan usaha dalam pembangunan infrastruktur. Sesuai peraturan, Opsi pertama, peraturan pemenang tender dapat ditetapkan melalui penunjukkan langsung. Opsi kedua, tender dengan keringanan sampai 10 persen. Opsi ketiga, tender dengan keringanan sampai 20 persen. Serta opsi keempat (terakhir), tender dengan syarat tertentu. Terkait dengan empat opsi tersebut, Menteri PU mengatakan, akan memakai opsi keempat dalam arti siapapun yang nantinya menjadi pemenang tender harus bermitra dengan BUMD tersebut. Sementara itu Direktur Keuangan dan Administrasi PT Jakarta Propertindo, Rahardjo Djali saat ditemui disela-sela kegiatan HUT perusahaan tersebut ke-7, mengatakan, usulan dalam perusahaan patungan nantinya perusahaan menjadi pemegang saham 67 persen telah disetujui. "Usulan kami telah disetujui Menteri PU serta akan diperkuat melalui Komite Kebijakan Percepatan Pembangunan Infrastruktur," ujarnya. Menurut dia, PT Jakarta Propertindo saat ini tengah mencari berbagai sumber pendanaan terkait dengan posisinya sebagai mayoritas dalam perusahaan patungan enam ruas jalan tol. Berdasarkan perhitungan apabila untuk membangun enam ruas tol tersebut dibutuhkan investasi termasuk pengadaan tanah sebanyak Rp28 triliun maka sebagai modal PT Jakpro harus mengalokasikan dana sekitar Rp5 triliun. Rahardjo mengatakan, enam ruas tol tersebut berdasarkan hasil kajian sangat layak dan signifikan apabila digarap perusahaan. "Kami perkirakan kalau enam ruas ini kami pegang akan menjadi pendapatan terbesar bagi Jakarta," ujarnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007