Jakarta (ANTARA News) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memprediksi pertumbuhan investasi di Indonesia 2008 mencapai 15,2 persen, lebih tinggi dari perkiraan Departemen Keuangan yang 12,54 persen. Menurut Kepala BKPM, M Lutfi, usai memaparkan laporan invetasi 2007 di Istana Negara Jakarta, Selasa, pertumbuhan investasi 2008 itu akan dicapai karena dukungan membaiknya iklim investasi. Dalam laporan BKPM per Januari hingga 15 September 2007, disebutkan nilai realisasi investasi periode itu Rp125,94 triliun (setara US$13,99 miliar), melonjak 169,02 persen dibanding 2006 yang mencapai Rp74,51 triliun (US$8,28 miliar). Dari total investasi itu, Penanaman Modal Asing/PMA mencapai Rp91,8 triliun (US$10,20 miliar), melonjak 170 persen dari 2006 yang hanya Rp53,73 triliun (US$5,97 miliar), sedangakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp31,14 triliun (US$3,79 miliar), naik 164,29 persen dari realisasi 2006 Rp20,78 triliun (US$2,30 miliar). Menurut Lutfi, untuk mempertahankan kecenderungan peningkatan investasi itu, iklim investasi perlu diperbaiki diantaranya melalui penyederhaan proses dan pelayanan investasi, reformasi pajak, fasilitas-fasilitas fiskal, bea cukai, pemberian insentif, dan perbaikan sistem birokrasi pada umumnya. Selain itu juga diperlukan perbaikan infrastruktur, pembenahan otonomi daerah, dan kepastian hukum yang mendukung dunia usaha.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007